Esposin, SRAGEN—Hasil seleksi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) online SMP 2025 diumumkan secara serentak di 49 SMP negeri se-Kabupaten Sragen, Kamis (10/7/2025). Dari hasil analisis yang dilakukan tim SPMB ternyata ada 166 siswa yang tidak terjaring seleksi atau tidak dapat SMP negeri. Sementara sebanyak 23 SMP negeri yang belum memenuhi daya tampung atau masih kekurangan siswa.

Pengumuman hasil SPMB tersebut ditempelkan di sekolah-sekolah yang bersangkutan mulai pukul 10.00 WIB. Para calon siswa juga bisa melihat langsung di laman resmi SPMB. Dari pantauan di sejumlah sekolah di Kota Sragen terlihat sepi pada masa pengumuman karena para siswa melihat langsung di website SPMB.

Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Muh. Farid Wajdi, mengungkapkan sekolah-sekolah sepi karena para calon siswa bisa melihat langsung pengumumannya di website. Di mengatakan pada Jumat (11/7/2025) besok sekolah-sekolah ramai karena daftar ulang.

Dia menyampaikan hasil seleksi SPMB itu setelah dianalisis ternyata ada sebanyak 166 siswa yang tidak lolos seleksi atau tidak mendapatkan sekolah. Dia mengatakan total akun yang terdaftar sebanyak 9.304 akun tetapi akun yang digunakan hanya 9.254 orang pendaftar. Dari sekian pendaftar itu, kata dia, ada sebanyak 388 orang menggunakan akun di luar Kabupaten Sragen dan 16 orang masih mengantre dari luar Kabupaten Sragen.

Farid, sapaan akrabnya, melanjutkan para pendaftar itu terdiri atas pendaftar jalur prestasi sebanyak 2.221 orang, pendaftar jalur domilisi sebanyak 4.993 orang, pendaftar jalur mutasi 22 orang, dan dari jalur afirmasi ada 2.015 orang. Dia menjelaskan total daya tampung untuk SMP negeri itu sebanyak 9.792 siswa. Bila jumlah pendaftar hanya 9.254 orang, Farid menyampaikan ada 538 kursi atau kuota yang masih kosong.

“Dari 49 SMP negeri di Sragen itu hanya 53% atau 26 sekolah yang daya tampungnya terpenuhi sedangkan 47% atau 23 sekolah kuotanya tidak terpenuhi. Kuota sekolah itu tidak terpenuhi karena memang potensi lulusan sekolah dasar (SD) kurang atau tidak ada. Kemungkinan lainnya banyak lulusan SD yang memiliki sekolah di pondok pesantren atau sudah diterima di sekolah swasta yang dianggap favorit,” ujar Farid.

Dia mencontohkan sekolah-sekolah yang kekurangan siswa di antaranya SMPN 2 Plupuh, SMPN 2 Tanon, SMPN 1 Kalijambe, SMPN 2 Kalijambe, tiga SMP negeri di Miri, SMPN 2 Mondokan, dan sejumlah sekolah negeri lainnya. Dia mengatakan seperti di SMPN 1 Sambungmacan itu ada yang salah memilih jalur, mestinya bisa diterima di jalur domisili ternyata memilih di jalur prestasi. Dia mengatakan siswa itu bagian dari 166 siswa yang terkatung-katung tidak dapat sekolah negeri.

“Ya bisa jadi dimasukkan ke SMP 1 Sambungmacan karena memang di sekolah itu masih kekurangan siswa. Untuk para siswa lainnya yang belum dapat sekolah negeri nanti bisa diarahkan Dinas untuk mengisi sejumlah sekolah yang masih kekurangan siswa itu atau ke sekolah swasta,” kata dia.

Farid menerangkan kekurangan siswa di sejumlah sekolah itu ada yang hanya kurang 1-2 siswa, ada yang kurang enam siswa, tetapi ada yang kurang lebih dari 100 siswa. Dia menyebut di SMPN 2 Ngrampal itu ingin mengembalikan kuota tujuh rombel dengan kuota 222 siswa tetapi yang mendaftar hanya 85 siswa sehingga masih kekurangan 137 siswa. Demikian pula di SMPN 2 Kalijambe masih kekurangan 37 siswa.

Berikut SMP negeri  yang kekurangan murid hasil SPMB Online 2025 di Kabupaten Sragen:

1. SMPN 2 Plupuh

2. SMPN 2 Tanon

3. SMPN 1 Kalijambe

4. SMPN 2 Kalijambe

5. SMPN 1 Miri

6. SMPN 2 Miri

7. SMPN Satu Atap (Satap) 3 Miri

8. SMPN 2 Sumberlawang

9. SMPN Satap 3 Sumberlawang

10.   SMPN Satap 4 Sumberlawang

11.   SMPN 2 Mondokan

12.   SMPN 1 Sukodono

13.   SMPN 2 Sukodono

14.   SMPN 1 Gesi

15.   SMPN 2 Tangen

16.   SMPN 1 Jenar

17.   SMPN 2 Jenar

18.   SMPN Satap 3 Jenar

19.   SMPN 1 Sambungmacan

20.   SMPN 2 Sambungmacan

21.   SMPN 2 Ngrampal

22.   SMPN Satap Sambirejo

23.   SMPN 2 Gondang

Sumber: Disdikbud Sragen