Sentimen
Undefined (0%)
9 Jul 2025 : 19.31
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gresik, Kuala Lumpur, Semarang, Sidoarjo, Solo, Surabaya

Akademisi: Penerbangan Langsung Solo-China Butuh Kajian Mendalam

9 Jul 2025 : 19.31 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Akademisi: Penerbangan Langsung Solo-China Butuh Kajian Mendalam

Esposin, SOLO -- Dosen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Septyanto Galan Prakoso, menyebut butuh kajian mendalam untuk mewujudkan keinginan Wali Kota Solo Respati Ardi akan adanya penerbangan langsung atau direct flight dari Solo atau Jateng ke China.

Sebagai informasi, Wali Kota Solo Respati Ardi mendorong adanya penerbangan langsung atau direct flight dari China ke Jawa Tengah (Jateng) maupun sebaliknya melalui Bandara Adi Soemarmo Solo atau Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.

Penerbangan langsung tujuan China maupun sebaliknya saat ini baru bisa diakses melalui Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta, Bandar Udara Internasional Juanda, dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

“Dua negara itu [disebut] dekat, dua negara itu terikat, kalau lebih detail, kedua kota itu terikat relasi baiknya diindikasikan dengan jalur penerbangan kota tersebut,” jelas dia saat diwawancarai Espos melalui telepon, Selasa (8/7/2025).

Menurut dia, adanya penerbangan langsung China-Jakarta dikarenakan Jakarta merupakan ibu kota negara. Penerbangan langsung China-Bali karena Bali merupakan tujuan wisata yang menjadi hub internasional.

“Surabaya selain kota terbesar kedua, pelaku usaha dari orang lokal, mungkin keturunan Tionghoa di Surabaya atau orang China yang investasi di Sidoarjo atau Gresik, memutar uangnya di Surabaya. Ini sangat memungkinkan Surabaya menjadi salah satu tujuan penerbangan langsung dari China,” ungkap dia.

Menurut dia, yang menjadi PR bagi kota lain yang memiliki hubungan dengan China, misalnya Medan adalah apakah ada penerbangan langsung dari China maupun sebaliknya. Mengakses Medan bisa melalui Kuala Lumpur atau Singapura.

Animo Masyarakat

“Nah ini menjadi pertanyaan menarik, sejauh apa atau sepenting apa Kota Medan untuk China. Banyak orang Hokkien bicara bahasa Mandarin, punya  leluhur di sana. Lalu bicara Solo, seberapa penting Solo bagi China kalau misalnya ada penerbangan langsung China via Bandara Adi Soemarmo,” papar dia.

Dia mengatakan jika penerbangan China menuju Solo dibuka dan ramai penumpang, itu akan menjadikan Kota Solo sebagai international hub yang sebenarnya. Untuk membuka rute penerbangan langsung harus ada jumlah penumpang tertentu dan frekuensi penerbangan tertentu.

“Kalau diadakan sejauh mana menguntungkan maskapai, dan siapa maskapainya. Ini perlu kajian lebih lanjut. Penerbangan langsung diadakan saya kira studi penjajakannya agak lama, enam bulan sampai satu tahun untuk melihat animo masyarakat,” kata dia.

Dia menjelaskan kebijakan bebas visa transit 240 jam dari pemerintah China bagi warga Negara Indonesia (WNI) perlu dicek, berapa banyak orang yang memanfaatkannya. Biasanya WNI memilih tujuan liburan ke Singapura atau ibadah umrah dibandingkan China.

“Ini PR bagi Solo dan China mempromosikan pariwisata timbal balik, misalnya pasang iklan di media. Kalau itu enggak ada, jangan bicara jalur penerbangan langsung dulu, lihat animo dulu dan sepenting apa kota satu dan lainnya,” papar dia.

Dia mengatakan Solo telah menjalin kerja sama kota kembar atau sister city dengan salah satu kota di China, Xi’an. Ia mempertanyakan apakah ada warga Solo yang bekerja atau tinggal di Xi’an.

“Kalau enggak ada, sister city buat apa, dan kenapa ada penerbangan langsung? Ini perlu dipastikan dulu bagi pemangku kepentingan. Kalau ada rute, sebaiknya jangan sampai jadi sesuatu yang mubazir,” ungkap dia.

Galan mengatakan pernah ada penerbangan langsung Solo-Singapura dan Solo-Kuala Lumpur. Penerbangan Solo-Kuala Lumpur sepekan sekali setiap Kamis. Namun rute itu kini ditiadakan karena peminatnya tidak ada.

Sentimen: neutral (0%)