Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: iKON
Tokoh Terkait
Pemkot Jogja Serius Bikin Malioboro Jadi Kawasan Bebas dari Kendaraan Bermotor
Espos.id
Jenis Media: Jogja

Esposin, JOGJA – Pemerintah Kota Jogja nampaknya serius untuk membuat kawasan Malioboro bebas dari kendaraan bermotor. Saat ini, regulasi terkait Malioboro bebas kendaraan terus dimatangkang oleh Dinas Perhubungan Kota Jogja bersama sejumlah pihak terkait.
Penataan ini menjadi bagian dari pengembangan kawasan Sumbu Filosofi yang terintegrasi dan ramah pejalan kaki.
Kepala Dishub Kota Jogja, Agus Arif Nugroho, menuturkan pihaknya saat ini masih menyusun skenario teknis untuk mewujudkan Malioboro sebagai kawasan bebas kendaraan. Salah satu langkah yang dipersiapkan adalah pengalihan kendaraan wisata, seperti bus pariwisata ke Terminal Giwangan.
“Ke depan skenario akan seperti itu [Malioboro bebas kendaraan]. Itu baru disiapkan secara fisik untuk Terminal Giwangan,” katanya, Senin (7/7/2025).
Sebelumnya, Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, mengaku untuk merealisasikan rencana Malioboro bebas kendaraan, maka parkir bus pariwisata akan diarahkan ke Terminal Giwangan.
Di sana, akan disediakan shuttle yang akan mengangkut wisatawan ke Malioboro. Meski begitu, Agus mengaku hingga kini jenis kendaraan shuttle yang akan digunakan masih dalam kajian lebih lanjut.
“Masih kami analisis kendaraan apa yang paling efektif untuk perpindahan antarmoda wisatawan, baik dari segi kenyamanan, kapasitas, maupun efisiensi operasionalnya,” katanya.
Dishub bersama instansi lain seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Bappeda, juga tengah mengkaji kesiapan infrastruktur penunjang untuk menyiapkan Terminal Giwangan sebagai tempat parkir kendaraan wisata di Kota Jogja.
Beberapa hal yang masih dalam pengkajian antara lain terkait kapasitas Terminal Giwangan untuk menampung bus pariwisata berukuran besar dan konektivitasnya dengan pusat kota.
“Secara fisik Terminal Giwangan memang perlu dioptimalkan. Tapi yang pasti kami juga mempertimbangkan terminal lain seperti Terminal Ngabean untuk mendukung kebutuhan parkir kendaraan wisatawan secara keseluruhan,” katanya.
Penataan ini merupakan bagian dari upaya besar Pemkot Jogja dalam mengembangkan kawasan Sumbu Filosofi secara komprehensif, sesuai arahan pemerintah pusat dan konsep kota warisan budaya dunia. Dishub menegaskan akan mendukung penuh melalui langkah-langkah optimal dalam ranah perhubungan.
Menurutnya, salah satu aspek penting yang juga diperhatikan dalam rencana penataan tersebut yaitu keberadaan becak dan andong sebagai ikon transportasi tradisional Kota Jogja. Agus memastikan moda ini tetap dilibatkan dalam skenario penataan Malioboro.
“Penataan sumbu filosofi ini nanti mencakup juga penempatan becak dan andong yang lebih tertata. Kita ingin becak dan andong tetap jadi daya tarik wisata dan identitas budaya Jogja,” katanya.
Dishub juga telah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait serta menyampaikan kebutuhan dan rencana teknis kepada pimpinan. Dia pun berharap segera dapat disusun Detail Engineering Design (DED) sebagai dasar pembangunan dan penganggaran ke depan.
“Semua sedang disiapkan. Kami berharap proses ini bisa segera masuk tahap implementasi begitu semua data dan utilitas di kawasan disepakati secara teknis. Kami siap mendukung dari sisi transportasi,” katanya.
Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Malioboro Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Sepanjang Waktu, Skenario Digodok Dishub Jogja
Sentimen: neutral (0%)