Sentimen
Undefined (0%)
7 Jul 2025 : 18.05

Trump Ancam Negara BRICS, Ini Tanggapan Pemerintah Indonesia

7 Jul 2025 : 18.05 Views 36

Espos.id Espos.id Jenis Media: Ekonomi

Trump Ancam Negara BRICS, Ini Tanggapan Pemerintah Indonesia

Espos.id, JAKARTA - Ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan mengenakan tambahan bea masuk sebesar 10% terhadap negara-negara BRICS direspons sejumlah menteri bidang perekonomian Kabinet Merah Putih. BRICS merupakan singkatan dari negara pendiri dan anggota penuh Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan. Seiring berjalan waktu, anggota BRICS bertambah menjadi Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan hingga saat ini pihaknya masih memantau perkembangan situasi tersebut, mengingat proses negosiasi tarif dagang dengan AS masih terus berlangsung. Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (7/7/2025), Sri Mulyani mengakui bahwa dinamika ekonomi global saat ini sangat dipengaruhi oleh ketidakpastian global, termasuk bea masuk resiprokal yang diusung Trump.

Hal tersebut menjadi pertimbangan dalam penyusunan asumsi dasar Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) untuk RAPBN 2026. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah akan menyusun RAPBN 2026 secara hati-hati dan mempertimbangkan baik faktor domestik maupun situasi global.

"Kita sedang melihat, hari ini Bapak Presiden [Prabowo] berada di pertemuan BRICS dengan para pemimpin dunia, dan kemudian Presiden AS Donald Trump menyampaikan pernyataan bahwa kelompok BRICS dianggap tidak mendukung AS sehingga mengancam akan mengenakan tambahan tarif," jelas Sri Mulyani.

Sedangkan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan Indonesia harus mempercayakan proses negosiasi tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) ke para tim negosiator yang dikirim oleh pemerintah. Menurut Menperin, para negosiator tarif yang ditugaskan di AS memiliki target resiprokal yang paling bagus bagi Indonesia, serta dirinya meyakini Indonesia merupakan negara yang cukup penting bagi AS untuk pemajuan ekonomi.

"Kita tunggu saja. Dan saya kira juga pemerintah Amerika pada saatnya nanti dia bisa lebih fleksibel, lebih dinamis terhadap kepentingan Indonesia. Karena juga Indonesia merupakan negara yang cukup penting bagi Amerika, baik itu untuk geokonomi, untuk ekonomi, untuk perdagangan, dan lain sebagainya," katanya.

Meski demikian, menurut Menperin pengenaan tarif tambahan tersebut akan berdampak ke Indonesia, namun hal tersebut turut memberikan dampak serupa ke AS. Terkait diversifikasi pasar produk dalam negeri, disampaikan Menperin saat ini ekspor produk domestik dalam posisi yang bagus, yang merupakan salah satu kunci utama pertumbuhan ekonomi.

"Ada empat kunci utama dari pergerakan ekonomi itu, yang pertama adalah konsumsi rumah tangga, yang kedua investasi, yang ketiga ekspor, lalu belanja pemerintah," kata dia.

Sentimen: neutral (0%)