Sentimen
Undefined (0%)
4 Jul 2025 : 15.30
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: MUI, UNAIR, Universitas Airlangga

Kab/Kota: Malang, Surabaya

Tokoh Terkait

Mahasiswa FEB UNAIR Borong Piala dalam Kompetisi Temu Ilmiah Regional FoSSEI

4 Jul 2025 : 15.30 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Mahasiswa FEB UNAIR Borong Piala dalam Kompetisi Temu Ilmiah Regional FoSSEI

Esposin, SURABAYA – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menorehkan prestasi gemilang. Sebanyak 12 mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) AcSES Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR berhasil memborong tiga gelar juara dalam ajang Temu Ilmiah Regional (Temilreg) Jawa Timur 2025.

Kompetisi yang merupakan besutan FoSSEI Jatim itu berlangsung pada Jumat (27/6/2025) dan Sabtu (28/6/2025) di Universitas Negeri Malang. Mahasiswa UNAIR yang terbagi ke dalam tiga tim berhasil meraih juara I dalam tiga cabang perlombaan, yaitu Sharia Business Plan (SBP), Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), dan Sharia Policy Case Study (SPCS). Ketiga tim berasal dari lintas program studi, seperti Ekonomi Pembangunan, Ekonomi Islam, Akuntansi, dan Manajemen.

Inovasi Solutif dan Berdampak Luas

Dalam kategori SPCS, tim yang beranggotakan Dinnaya Mahashofia, Frisca Kusumawati, dan Lingghia Putri Atma Negara mengusung inovasi kebijakan berupa Integrated Islamic Regulatory Sandbox. Gagasan ini mengintegrasikan pengawasan syariah dan regulasi fintech yang melibatkan OJK, BI, dan DSN-MUI. Tidak hanya itu, mereka juga merancang Automated Sharia Compliance Monitoring System (ASCMS) berbasis AI dan blockchain.

“Karya ini tidak hanya untuk mempercepat inovasi produk keuangan syariah. Tetapi juga untuk memperkuat tata kelola, mendorong pertumbuhan UMKM halal, serta membangun infrastruktur digital syariah yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Dinnaya selaku ketua tim dalam cabang lomba SPCS

Sementara itu, pada cabang LKTI dan SBP, mahasiswa juga mengusung inovasi yang tidak kalah inovatif dan berdampak. Melalui LKTI, tim yang diketuai oleh Muhammad Naufal Fauza menggagas platform teknologi berbasis blockchain untuk mengatasi masalah UMKM. Seperti keterbatasan akses modal dan rendahnya literasi keuangan. Sementara itu, tim SBP yang diketuai oleh Dwi Wahyulia Putri, menghadirkan solusi ramah lingkungan bernama Groverra limbah pertanian.

Tantangan dan Dukungan

Tak hanya membawa inovasi, ketiga tim juga menghadapi tantangan yang tidak mudah selama proses lomba. Emalia Sintawati, salah satu anggota tim SBP menyoroti terbatasnya waktu persiapan.

“Salah satu tantangan utama yang kami hadapi adalah waktu persiapan yang cukup singkat. Kegiatan lomba berlangsung bersamaan dengan UAS, sehingga kami harus membagi waktu untuk menyelesaikan tugas akademik dan mempersiapkan lomba,” ucapnya.

Kesuksesan tim FEB UNAIR tidak terlepas dari peran organisasi KSEI AcSES sebagai wadah pengembangan intelektual dan spiritual mahasiswa. AcSES memberikan berbagai bentuk fasilitasi mulai dari review proposal dan full paper, sesi mentoring debat, hingga bimbingan teknis.

“Selama proses mengikuti perlombaan, organisasi AcSES memberikan masukan terhadap inovasi yang kami kembangkan. Dukungan ini sangat membantu kami dalam mempersiapkan diri secara lebih menyeluruh,” tutup Cynthia selaku anggota tim cabang LKTI. (NA)

Sentimen: neutral (0%)