Sentimen
Undefined (0%)
3 Jul 2025 : 16.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Tokoh Terkait

Jadi 2 Arah, Jl Prof Soeharso Solo Dinilai Butuh Tambahan Penerangan dan Rambu

3 Jul 2025 : 16.44 Views 10

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Jadi 2 Arah, Jl Prof Soeharso Solo Dinilai Butuh Tambahan Penerangan dan Rambu

Esposin, SOLO -- Penerapan arus lalu lintas dua arah di Jl Prof Dr Soeharso, Laweyan, Solo, mulai diuji coba pada Selasa (1/7/2025) siang. Dua hari berjalan, ada sejumlah masukan dari warga terkait kondisi jalan sepanjang 1,4 kilometer itu.

Di antaranya jalan itu dinilai perlu penambahan lampu penerangan dan rambu batas kecepatan. Warga Jajar, Abdul Jalil, mengatakan pemberlakuan dua arah di Jl Prof Dr Soeharso mendapatkan respons positif dari warga setempat. Pasalnya aksesibilitas dari utara ke selatan semakin mudah

“Kami terima kasih kepada Dishub, DPUPR, dan Polresta Solo akhirnya jalan ini bisa dibuka dua arah dan jalannya bagus. Yang jelas ini memudahkan warga jadi tidak perlu berputar-putar kalau dari utara ke selatan pun sebaliknya,” kata dia saat diwawancarai Espos, Kamis (3/7/2025).

Namun demikian, Jalil menyoroti beberapa hal. Pertama, perilaku pengguna jalan khususnya dari arah utara ke selatan yang memacu kendaraan cukup kencang. Kedua, adanya kepadatan lalu lintas dari arah Jl Adi Sucipto arah timur karena adanya perubahan durasi traffic light utamanya pada jam pagi dan sore.

“Ketiga, ini yang tidak kalah penting, yakni penerangan jalannya kalau bisa ditambahi agar ketika malam jalan tersebut bisa lebih terang. Itu saja semoga kebijakan ini membuat jalan ini semakin nyaman, aman, dan ngrejekeni,” tambah dia.

Sementara itu, salah satu pelaku usaha, Sigit Gunawan, menilai setelah Jl Prof Dr Soeharso jadi dua arah, sering terjadi antrean kendaraan di Simpang Faroka pada jam-jam padat. Sementara dari arah barat untuk belok ke kiri menuju Jl Prof Soeharso harus berhenti dulu atau tidak bisa langsung.

“Terus di Faroka itu bila truk-truk besar mau ke kiri itu manuvernya cukup panjang. Kalau boleh usul mungkin ke depan ada sedikit pelebaran jalan,” kata dia.

Owner SG Comp Solo itu berharap ada penambahan rambu batas kecepatan. Hal itu dinilai penting karena berdasarkan pengamatannya pengguna jalan kerap memacu kendaraannya secara kencang di jalan tersebut.

“Kalau dari selatan ke utara itu kencang-kencang sekali KBM-nya [kendaraan bermotornya]. Saya kadang sampai kaget,” ungkap dia

Secara umum, Sigit menyebut pemberlakuan sistem dua arah adalah kebijakan yang bagus. Ditambah saat ini kondisi jalan juga jauh lebih bersih karena tidak ada kendaraan parkir liar atau truk-truk bongkar muat seperti dahulu.

“Rumah saya kan tak jauh dari Tugu Makutha, kalau mau ke sini memang lebih mudah walaupun di Simpang Fajar Indah itu agak menunggu lama, tapi tidak apa-apa worth it lah daripada harus muter,” jelas dia.

Ditanya soal pengaruh ke omzet penjualan atau respons pelanggan, dia mengaku belum berdampak signifikan. ”Lha baru dua hari ya belum ada pengaruh ke omzet, mungkin bisa jadi pelanggan juga belum tahu sekarang sudah dua arah. Semoga ke depan dampaknya positif lah” ujarnya.

Sebagai informasi, Jl Prof Dr Soeharso, Jajar, Laweyan, Solo, mulai diberlakukan dua arah setelah selama kurang lebih 10 tahun terakhir hanya satu arah dari selatan ke utara. Salah satu alasan kebijakan itu yakni untuk memecah kepadatan arus lalu lintas di kawasan Tugu Wisnu.

Sentimen: neutral (0%)