Esposin, KARANGANYAR -- Anggota Komisi X DPR, Juliyatmono menggagas materi kebencanaan masuk dalam kurikulum pembelajaran di sekolah. 

Edukasi kebencanaan dinilai penting diberikan sejak dini untuk menumbuhkan kesiapsiagaan bencana pada siswa. Gagasan itu disampaikan politisi Partai Golkar yang juga mantan Bupati Karanganyar dua periode ini di Karanganyar, Minggu (28/6/2025).

"Kesadaran dan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana harus ditanamkan sejak sedini mungkin. Jadi materi kebencanaan harusnya dimasukkan ke kurikulum sekolah," kata dia.

Juliyatmono mendorong revisi UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Salah satu materi pembahasan dengan memasukkan materi kebencanaan ke dalam kurikulum.

Dalam kurikulum harus mencantumkan adanya edukasi kebencanaan. Apalagi Indonesia merupakan wilayah bencana sehingga materi kebencanaan ini harus dicantumkan dalam kurikulum.

Tujuan materi kebencanaan ini, lanjutnya, untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi berbagai jenis bencana, serta membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan mitigasi bencana.

"Pendidikan kebencanaan tidak hanya sebatas teori, tetapi juga melibatkan praktik dan simulasi agar siswa dapat lebih memahami dan merespons dengan tepat saat terjadi bencana," katanya.

Dalam implementasinya nanti, Juliyatmono menilai akan melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di masing-masing wilayah kabupaten/kota. BPBD dilibatkan dalam memberikan materi kebencanaan dan penanganannya.