Esposin, SOLO--DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Solo meluncurkan program sertifikasi halal bagi 1.000 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Sabtu (28/6/2025) siang.

Program yang salah satunya dipicu kasus Warung Ayam Goreng Widuran itu menggandeng halalkita.id, sebuah lembaga konsultan dan pendampingan sertifikasi halal dari Jakarta.

Penjelasan tersebut disampaikan Ketua DPC PKB Solo, M. Chamim Irfani, saat diwawancara wartawan di sela-sela launching program di Sekretariat DPC PKB Solo di Banyuanyar.

"Hari ini PKB Solo meluncurkan sertifikasi halal untuk 1.000 UMKM. Kami bekerja sama dengan halalkita.id teman-teman auditor halal dari Jakarta," ungkap dia penuh semangat.

Chamim menyatakan salah satu inspirasi program sertifikasi halal adalah kasus Warung Ayam Goreng Widuran di Solo. PKB melihat betapa pentingnya kejelasan status halal dan nonhalal.

"Kami ingin berbuat untuk masyarakat Solo khususnya UMKM. Salah satu inspirasi kami adalah warung ayam goreng Widuran. Betapa penting memperjelas status halal dan nonhalal," urai dia.

Chamim mengatakan dalam kesempatan kali ini peserta adalah para perwakilan pelaku UMKM kuliner dari lima wilayah kecamatan di kota Solo.

Chamim menegaskan program itu ditujukan pelaku UMKM secara umum di Solo, bukan khusus warga PKB maupun Nahdlatul Ulama (NU). Bagi calon peserta tak ada syarat punya KTA PKB.

"Setelah ini nanti teman-teman dari halalkita.id ke lapangan atau rumah produksi untuk mengecek, kemudian diterbitkan sertifikat halal.

Sekaligus membantu mendapatkan NIB dan NPWP gratis," urai dia.

Disinggung pentingnya sertifikasi halal produk UMKM, menurut Chamim sangat penting. "Bisa menjadi dorongan rasa percaya diri dan menjawab psikologis pasar. Ketika produknya halal otomatis punya rasa percaya diri untuk market-nya kan," terang dia.

Chamim juga menyatakan untuk Jawa Tengah ada kuota 25.000 sertifikasi halal. Dari sejumlag itu DPC PKB Solo meminta kuota 1.000 sertifikasi. Tapi angka itu bisa bertambah bila animo masyarakat atau UMKM cukup besar.