Esposin, SRAGEN—Kebakaran hebat menghanguskan kandang ternak, kamar mandi, dan dapur milik warga Dukuh Ngomprongan, Desa Sambirejo, Kecamatan Plupuh, Sragen, Jumat (27/6/2025) sore. Musibah kebakaran tersebut diduga disebabkan adanya pembakaran sampah dekat kandang. Peristiwa nahas itu mengakibatkan seekor kambing mengalami luka bakar pada bagian perut.

Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen, Tommy Isharyanto, kepada Espos.id, Sabtu (18/6/2025), mengungkapkan peristiwa kebakaran itu terjadi pada pukul 16.10 WIB. Kandang ternak itu diketahui milik Sunarto, 75, warga Dukuh Ngomprongan RT 013, Desa Sambirejo, Plupuh, Sragen. Proses pemadaman api, kata Tommy, relatif cepat sekitar 20 menit.

Tommy menjelaskan kebakaran tersebut berawal pada pukul 15.20 WIB, anggota keluarga Suparno membakar sampah dekat kandang ternak yang terbuat dari bambu. Bakaran sampah itu, kata dia, ditinggal begitu saja tanpa menunggu api padam. Dia mengatakan sesaat kemudian ada tetangga korban yang buka bengkel melihat ada kepulan asap tebal dari arah kandang ternak. Setelah dicek, lanjut dia, ternyata kandang ternak sudah terbakar.

“Pekerja di bengkel itu langsung berteriak meminta tolong. Para warga berdatangan dan berusaha memadamkan api yang melalap kandang ternak. Warga memadamkan api dengan peralatan seadanya. Seorang warga lainnya menghubungi petugas Damkar Sragen. Tim Damkar langsung bergegas ke lokasi kejadian dengan membawa tiga unit mobil Damkar,” jelas Tommy.

Namun, sesampainya di lokasi kejadian, ujar dia, api sudah padam dan petugas pemadam tinggal memastikan tidak ada bara api yang tersisa. Dia mengatakan dari hasil asesmen petugas di lapangan, objek yang terbakar kandang ternak, kamar mandi, dan dapu. Sumber api dari pembakaran sampah dan kerugian belum bisa diketahui.

“Kandang ternak itu berukuran 3 meter x 4 meter terbuat dari bambu rusak berat. Untuk dapur dan kamar mandi mengalami kerusakan ringan. Seekor kambing menjadi korban karena mengalami luka bakar pada bagian perut. Kebakaran tersebut mengakibatkan kepanikan warga,” ujar Tommy.

Dia mengungkapkan kedatangan tim Damkar sedikit terlambat karena lalu lintas ramai dan jaraknya yang relatif jauh. Pemadaman api tersebut melibatkan petugas Puskesmas Plupuh 1, TNI, Polri, Relawan Gemolong, Relawan KWS, Redkar Sragen, Tagana, dan warga setempat.