Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Ayam
Kab/Kota: Solo
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Anggota DPR Abdul Kharis Tinjau & Beri Dukungan Pandabori Farm di Panularan Solo
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO -- Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengunjungi urban farming Pandabori Farm di RT 004/RW 001 Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan, Solo, Kamis (26/6/2025) sore.
Dalam kunjungannya itu, Kharis memberi dukungan kepada masyarakat penggerak urban farming yang akan mengikuti kompetisi Program Kampung Iklim atau Proklim tingkat nasional.
Pantauan Espos di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB dan langsung meninjau kawasan taman urban farming bersama Camat Laweyan Herwin Tri Nugroho, Lurah Panularan Warsidi, Kepala Seksi Pembangunan Panularan Elok Ayu Fa’izati, serta beberapa penggerak urban farming Pandadori Farm.
Mereka menyusuri sela-sela bidang tanam untuk menuju setiap sudut taman urban farming. Selama itu pula, tampak mereka berdiskusi terkait perawatan dan pemanfaatan beragam jenis tanaman yang ada di situ.
Di sela-sela peninjauan, Kharis menyampaikan berita gembira bagi para penggerak Pandabori Farm, bahwa ia akan menyalurkan bantuan dari Kementerian Pertanian berupa 600 ekor ayam petelur yang siap bertelur, yang nantinya bisa dimanfaatkan bersama bagi pengembangan urban farming tersebut.
Saat ditemui Espos di lokasi, lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS DPR tersebut menjelaskan maksud kunjungan sore itu untuk memberi dukungan penuh kepada Pandabori Farm yang akan menjadi delegasi Solo dalam kompetisi Proklim tingka nasional.
“Mengingat di sini adalah dapil [daerah pemilihan] dan konstituen saya, dan saya dengar akan mengikuti lomba, maka saya berkunjung ke sini,” kata dia.
Lebih lanjut, Kharis juga mengaku terkesan setelah melihat langsung bentuk, ukuran, dan jenis tanaman di Pandabori Farm, karena menurut dia taman urban farming tersebut terlihat begitu natural, tidak ada kesan dipaksakan dan dibuat-buat secara berlebihan agar terlihat rapi dan indah.
“Saya suka yang natural begini, daripada yang tampak di-setting sedemikian rupa agar rapi. Di sini, apa yang ada ditanam, bisa tumbuh, berhasil, dan bisa dimanfaatkan. Jadi yang bagus itu yang natural begini [seperti Pandabori Farm],” tambahnya.
Kharis tak lupa memberi pesan kepada para penggerak Pandabori Farm agar terus merawat tanaman tersebut dengan baik dan benar agar. Dengan harapan Pandabori Farm ke depannya terus memberi manfaat kepada masyarakat sekitar yang lebih luas lagi dan berkelanjutan.
“Namanya juga tanaman, pesan saya ya agar terus dirawat, disiram, diberi pupuk yang baik agar ke depannya bisa terus bermanfaat,” kata dia.
Bantuan Ayam Petelur
Saat ditanya terkait bantuan 600 ekor ayam petelur yang disalurkannya sore itu, ia menjelaskan itu merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian yang sasarannya kelompok tani dan kelompok wanita tani di berbagai daerah di Indonesia. “Itu memang sasarannya kelompok tani dan kelompok wanita tani yang diusulkan ke Kementerian Pertanian,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Pembangunan Panularan, Elok Ayu Fa’izati, mengaku terkesan dengan dukungan yang diberikan Wakil Ketua Komisi IV DPR sore itu. Menurut dia, hal itu akan menjadi salah satu faktor pendorong semangat mereka dalam merawat Pandabori Farm agar terus berkelanjutan serta dalam menghadapi kompetisi Proklim tingkat nasional.
Perempuan yang akrab disapa Ayu itu pun menjelaskan rahasia yang membawa Pandabori Farm ke tingkat nasional itu karena dalam proses pembentukannya dilakukan secara bertahap mulai dari kesadaran masyarakat sekitar tentang perlunya pertanian, ketahanan pangan, dan kelestarian lingkungan sekitar.
“Kami memulainya dengan pemahaman yang tuntas dari masyarakat tentang perlunya ketiga hal tersebut. Cara untuk mencapai itu pun tidak hanya dengan sosialisasi di balai kelurahan, akan tetapi secara rutin langsung turun ke rumah-rumah warga di sini,” kata Ayu saat ditemui Espos di lokasi.
Tak kalah penting, lanjut dia, dalam penyadaran masyarakat tersebut yang dilibatkan bukan hanya para orang tua, akan tetapi juga para anak dan remaja yang ada di RW 001, Kelurahan Panularan, tersebut. Tujuannya menjadikan kesadaran terus berkelanjutan.
“Ketika kami mulai membentuk Pandabori Farm pada 2024, kemudian kelihatan bagaimana anak-anak yang melihat orang tuanya berkebun juga ikut bermain di kawasan kebun itu. Begitu pun dengan remaja, kesadaran akan menjaga kebersihan dan mengelola sampah menjadi barang berguna juga mulai tumbuh,” jelasnya.
Dengan dimulai melalui kesadaran, Ayu melanjutkan masyarakat dengan sendirinya dan tanpa paksaan menjalan lima aspek proklim. Pertama, konservasi air dan pengendalian bencana. Kedua, penggunaan energi terbarukan. Ketiga, urban farming. Keempat, penghijauan dan pelestarian lingkungan, dan kelima, pemberdayaan kelembagaan masyarakat.
Ayu menjelaskan dengan adanya Pandabori Farm, masyarakat turut menyadari pentingnya pelestarian lingkungan dan konservasi air yang dibutuhkan untuk urban farming. Di saat yang bersamaan, Pandabori Farm juga mengasah kecintaan masyarakat dalam berkebun sehingga hampir setiap warga Panularan saat ini bertanam beragam tanaman di rumah masing-masing.
Bank Sampah
Kemudian yang tak kalah penting, hal tersebut juga mendorong masyarakat untuk tidak sembarang membuang sampah, mengingat selain urban farming, Pandabori Farm juga memiliki bank sampah untuk dikelola.
“Proklim di Panularan, khususnya di RW 001 ini didirikan dan dijalankan bukan hanya untuk menghadapi lomba-lomba, tapi memang untuk kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Ke depannya, kami akan integrasikan Pandabori Farm ini dengan beragam teknologi mutakhir agar terwujud efisiensi dan efektivitas di masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu anak muda Panularan yang juga aktif dalam penggerak Pandabori Farm, Rahmalia Indah Lestari, 23, menyampaikan bahwa dalam upaya menghidupkan Pandabori Farm, anak muda di lingkungan sekitar terlibat aktif.
Ia yang sehari-hari bekerja sebagai guru di taman kanak-kanak (TK) di situ merasa tertarik untuk terlibat dalam Pandabori Farm. “Karena memang saya sendiri suka berkebun sejak kecil dan sekarang jadi guru TK, melalui Pandabori Farm, saya rasa ada peluang untuk belajar dan bermain secara menyenangkan bersama anak-anak dengan cara berkebun,” kata dia.
Perempuan yang akrab disapa Lia itu juga mengaku rutin mengikuti pertemuan yang digelar setiap Kamis malam. Agenda dari pertemuan itu sendiri ada memanfaatkan sampah dari bank sampah yang ada untuk dijadikan satu barang yang bernilai ekonomis.
“Salah satunya membuat buket bunga dari kertas, plastik, dan apapun yang bisa dimanfaatkan dari bank sampah. Kegiatan ini melibatkan anak-anak sekolah karena memang mereka punya banyak kertas-kertas yang tidak dipakai sehingga bisa dimanfaatkan daripada hanya dibuang atau dijual per kilo,” jelasnya.
Lia berharap Pandabori Farm bisa terus ada dilingkungannya tersebut karena memang, kata dia, hal tersebut mampu memberi banyak hal positif kepada masyarakat dari beragam usia yang ada. “Tempat ini menjadi wahana bermain dan belajar yang menarik untuk anak-anak dan remaja. Harapannya bisa terus dihidupkan oleh siapa pun warga sini dan sekitarnya,” jelasnya
Sentimen: neutral (0%)