Esposin, SUKOHARJO-Tidak ada aksi demo sopir truk terkait penerapan Zero Over Dimension dan Over Loading atau ODOL di Sukoharjo. Di sisi lain, sosialisasi terkait kebijakan Zero ODOL tidak dilakukan di jalan melainkan menyasar para pelaku usaha angkutan barang dan ekspedisi.

Aksi demo sopir truk terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, termasuk beberapa daerah di Soloraya seperti Kota Solo, Klaten, dan Wonogiri. Mereka menolak kebijakan penerapan Zero ODOL. Kebijakan ini dinilai memberatkan para sopir dan pelaku usaha angkutan barang, terutama yang selama ini bergantung pada kendaraan dengan dimensi dan muatan di luar ketentuan. 

Kondisi itu tak terjadi di wilayah Sukoharjo. Para sopir truk pengangkut barang tetap beraktivitas seperti biasa. “Tidak ada demo sopir truk di Sukoharjo. Kami langsung berkomunikasi dan berkoordinasi dengan paguyuban sopir struk. Selain itu, karakteristik masyarakat di Sukoharjo berbeda dibanding daerah lain,” kata Kasat Lantas Polres Sukoharjo, Iptu Doohan Octa Prasetya, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, Kamis (26/6/2025).

Menurut Kasat Lantas, sosialisasi penerapan ODOL dilakukan secara humanis di lokasi pelaku usaha angkutan barang atau ekspedisi. Petugas tidak diperbolehkan melakukan sosialisasi dengan menghentikan sopir truk di jalan. Termasuk saat petugas melakukan patroli keliling di jalan.

 Polres Sukoharjo belum menerapkan penindakan hukum berupa tilang atau pidana terhadap sopir truk yang melakukan pelanggaran ODOL. “Petugas tidak diperbolehkan menindak atau menghentikan truk di jalan. Sosialisasi dilakukan secara humanis dengan menggandeng pelaku usaha angkutan barang,” ujar dia.

Lebih jauh, penindakan terhadap pelanggaran truk dengan dimensi dan muatan di luar ketentuan menunggu regulasi dari Korlantas Polri. Kecuali pelanggaran ODOL terindikasi bakal memicu kecelakaan lalu lintas fatal di jalan raya.    

Esensi penerapan kebijakan Zero ODOL untuk menekan angka kecelakaan yang menelan korban jiwa. Truk ODOL menjadi salah satu pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya. “Kasus kecelakaan maut yang melibatkan truk bermuatan pasir menabrak angkot di Kalijambe, Bener, Puworejo pada Mei 2025. Kejadian itu mengakibatkan 11 guru meninggal dunia. Ini yang menjadi perhatian kita semua dan diharapkan tidak terjadi lagi,” ujar dia.