Sentimen
Undefined (0%)
25 Jun 2025 : 23.30
Informasi Tambahan

Institusi: ITS Surabaya

Kab/Kota: Gunung, Madiun, Surabaya

Tokoh Terkait

Manfaatkan Zona Pasif TPA Winongo, Pemkot Madiun Gandeng ITS Surabaya

25 Jun 2025 : 23.30 Views 12

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jatim

Manfaatkan Zona Pasif TPA Winongo, Pemkot Madiun Gandeng ITS Surabaya

Esposin, MADIUN – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya digandeng Pemerintah Kota Madiun dalam pengelolaan dan pengembangan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Winongo. 

Tim dari ITS Surabaya telah memaparkan hasil kajian Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan Landfill Mining zona pasif TPA Winongo kepada Wali Kota Madiun di Ruang 13 Balai Kota setempat, Rabu (25/6/2025). Kajian tersebut mencakup Analisa kondisi TPA Winongo, termasuk parameter penilaian yang meliputi komposisi sampah, potensi daur ulang, dan dampak lingkungan. 

Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan ITS memberikan saran yang bagus terkait rencana pengelolaan dan pengembangan TPA Winongo. Rencananya gunungan sampah yang sudah tidak aktif akan dibangun menjadi taman buah.

Dia menyampaikan hasil pengamatan lapangan ditemukan ada jenis tanaman yang potensial ditanam seperti bonsai. Selain itu, untuk mendukung pengelolaan sampah dari hulu, Pemkot berencana menata ualang seluruh Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang tersebar di wilayah Kota Madiun.  

“Akan kita benahi TPS-TPS yang ada. Akan kita lengkapi dengan mesin penghancur yang langsung habis di tempat. Setiap TPS akan kita lengkapi dengan teknologi itu. Kalau ini berhasil, bukan tidak mungkin permasalahan gunung sampah bisa kita atasi,” jelas Maidi. 

Maidi menginginkan TPA Winongo bisa menjadi contoh penanganan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan. Pihaknya juga menargetkan pencapaian zero sampah pada 2027. Sehingga pendampingan dari berbagai pihak sangat penting, agar kajian teknis maupun implementasi berjalan optimal. 

Sementara itu, Kepala Pusat Studi Infrastruktur dan Lingkungan Berkelanjutan di Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) dan Dosen Teknik Lingkungan ITS Surabaya, Prof. IDAA Warmadewanthi, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sampah yang telah digali dari TPA Winongo melalui pendekatan teknologi dan perencanaan berbasis lingkungan. 

Dia menyampaikan pihaknya melihat proses pemanfaatan sampah di TPA Winongo sudah berjalan. Menurut dia, ini menjadi langkah yang baik untuk memperluas fungsinya ke arah yang lebih bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. 

Warmadewanthi menyampaikan program pendampingan ini bukan hanya terbatas pada pengelolaan sampah saja, tetapi juga mencakup isu-isu lain seperti pengelolaan air lindi, relokasi residu, dan sistem kebersihan kota secara terpadu. 

Kerja sama ini, kata dia, bahkan dirancang untuk menjangkau aspek lingkungan yang lebih luas melalui pendekatan tata kota berkelanjutan.

Setelah melakukan kajian, ITS memberikan sejumlah rekomendasi penanaman vegetasi yang aman dan fungsional di atas lahan bekas pembuangan sampah. 

“Tanaman bambu dan bunga kana sangat cocok [ditanam]. Selain estetis, tanaman itu juga efektif menyerap zat pencemar tanpa menembus lapisan bawah,” ujar dia. 

Pihaknya juga merekomendasikan pilihan tanaman buah untuk ditanam di lahan TPA. Namun, dengan catatan media tanam harus memiliki ketebalan minimal 60 hingga 80 cm agar aman dari interaksi langsung dengan sampah di bawahnya. Sedangkan jenis tanaman buah yang dianjurkan adalah yang berakar dangkal. (NA)

Sentimen: neutral (0%)