Esposin, SOLO -- Siswa SMAN 6 Solo, Gandhes Imaniar Gayatri, berhasil meraih juara I kategori tunggal Kompetisi Tari Kreasi Nusantara ke-7 Gentra Lestari Budaya Tingkat Nasional. Ia akan mewakili Indonesia tampil di Osaka, Jepang.

Gandhes bertemu dengan Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani di Balai Kota Solo, Selasa (24/6/2025) siang, untuk menyampaikan prestasinya serta rencana ke Jepang pada Juli 2025 sebagai penampil pertunjukan tari.

“Alhamdulillah bisa mendapatkan juara I. Saya sempat merasa enggak percaya diri karena lawannya dari berbagai daerah. Ini menjadi perwakilan Solo yang pertama dapat juara I apalagi di tingkat nasional,” kata Gandhes kepada wartawan.

Gandhes mengatakan pemenang Kompetisi Tari Kreasi Nusantara ke-7 Gentra Lestari Budaya Tingkat Nasional bakal tampil dalam event di Jepang. Ia akan menampilkan tiga tarian yakni satu tarian kreasi kontemporer dan dua tarian daerah asal Kota Solo.

“Kalau untuk latihannya biasanya saya di rumah sendiri karena dulu sempat ikut sanggar tapi karena sekarang berfokus di sekolah jadinya latihan sendiri di rumah,” papar dia.

Ia menjelaskan sudah biasa latihan sendiri di rumah. Gandhes pernah mempelajari tari-tarian bersama guru dan aktif mengikuti Sanggar Tari Soerya Soemirat Pura Mangkunegaran.

Sementara itu, Astrid mengatakan Gandhes mewakili Solo menjadi pemenang kompetisi tingkat nasional. Gandhes langsung go international mewakili Indonesia. “Ini bisa dibilang hidden gems. Hidden gems itu enggak cuma tempat tetapi juga potensi anak muda. Kita juga baru cari bibit-bibit talenta tidak hanya di bidang seni, juga di bidang budaya, bidang olahraga, semua talenta yang kita arahkan supaya generasi muda Kota Solo itu lebih banyak menyalurkan apa yang menjadi minat dan bakatnya secara positif,” kata Astrid.

Menurut dia, sekarang ini banyak anak muda terdampak negatif digitalisasi, modernisasi, dan globalisasi. Astrid pengin anak muda bisa mengikuti jejak Gandhes dengan meraih prestasi sesuai dengan bakatnya.

“Kalau dari sisi seni, budaya, dan pariwisata kami juga lebih ingin mengeksplorasi lagi potensi-potensi yang ada di kampung-kampung karena banyak sekali kampung di Kota Solo yang berbasis seni tradisi, ada sanggar seni, ada karawitan, ada produksi blangkon, dan lain-lain sebagainya. Saya kira nanti bisa kita hidupkan lagi ekosistem Solo sebagai Spirit of Java dengan dimulai dari kampung-kampung,” papar dia.