Esposin, SOLO -- Wali Kota Solo Respati Ardi menyebut saat ini ada lima dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi melayani program Makan Bergizi Gratis atau MBG. Pemkot Solo menargetkan ada 20 SPPG yang beroperasi pada akhir tahun 2025.

Hal itu disampaikannya saat ditemui awak media di kawasan Manahan, Banjarsari, Solo, pada Rabu (25/6/2025). Saat ini, lanjut dia, Pemkot Solo sedang mendata dan memverifikasi lokasi bangunan SPPG di lima kecamatan Kota Solo.

“Dari lima kecamatan, yang banyak [lahan] kosong dan bisa digunakan [untuk bangunan SPPG] itu Pasar Kliwon, Serengan, dan Banjarsari. Lahan-lahan milik pemerintah kota, terutama eks SD yang telah di-regroup, sudah kami siapkan untuk percepatan. Setidaknya Agustus nanti sudah terwujud titik-titiknya,” jelasnya.

Pemkot Solo menargetkan setidaknya akan ada 20 SPPG yang beroperasi dari pada tahun ini dari total kebutuhan 40 SPPG. Satu SPPG menyediakan lebih kurang 3.000 porsi makanan per hari.

“Jadi menurut perhitungan kami, jumlah keseluruhan kebutuhan [SPPG di Solo] setidaknya ada 40 unit. Tapi kami akan berusaha hingga akhir tahun mengaktifkan setidaknya 20 unit SPPG,” kata dia.

Respati juga menjelaskan pendanaan SPPG rencana dilakukan bersama sejumlah pihak seperti TNI-Polri, lembaga dan yayasan swasta, dan sengkuyung masyarakat. “Peran Pemkot Solo dalam hal ini membantu menyediakan tempat-tempatnya,” tambahnya.

Dengan begitu, ia berharap salah satu program andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut bisa berjalan dengan lancar di Kota Solo, sehingga masyarakat bisa segera merasakan manfaatnya.

“Intinya kami mendukung, terutama dari sisi data. Dinas Pendidikan kami dorong untuk membuka data sekolah-sekolah yang berhak menerima program MGB. Data ini penting sebagai dasar distribusi makanan yang adil dan tepat sasaran,” jelasnya.

Sebelumnya, pada Rabu (25/6/2025), Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meletakkan batu pertama atau groundbreaking yang menandai pembangunan SPPG di 24 wilayah di Jawa Tengah. Acara itu dipastkan di Solo, tepatnya di kawasan Manahan, Banjarsari, Solo.

Bangunan SPPG tersebut direncanakan selesai dalam waktu lebih kurang tiga bulan setelah peletakan batu pertama hari itu. Dengan begitu, bangunan tersebut akan menjadi salah satu yang mempercepat pertumbuhan unit SPPG di Solo.