Sentimen
Undefined (0%)
23 Jun 2025 : 19.40
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Magelang, Semarang

Sopir Truk di Jateng Curhat Kena Pungli, Dishub & Polda: Segera Lapor!

23 Jun 2025 : 19.40 Views 16

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Sopir Truk di Jateng Curhat Kena Pungli, Dishub & Polda: Segera Lapor!

Esposin, SEMARANG – Sejumlah sopir truk mengeluhkan maraknya pungutan liar (pungli) yang mereka alami saat mengirimkan barang di wilayah Jawa Tengah (Jateng). Aksi pungli disebut dilakukan oleh preman maupun oknum petugas di sejumlah titik jalan. Menanggapi hal tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polda Jateng meminta para sopir untuk tidak diam dan segera melapor.

Kepala Dishub Jateng, Arief Jatmiko, mengatakan bahwa praktik pungli sebenarnya terjadi secara nasional, tak hanya di Jateng. Meski demikian, ia menegaskan bahwa setiap laporan yang masuk akan langsung ditindaklanjuti.

“Pungli itu masalah nasional, ada di mana-mana, bukan hanya di Jateng. Kalau memang ada kejadian, laporkan saja. Kami akan segera menindaklanjuti bersama kepolisian,” ujar Arief seusai aksi demo menolak aturan zero over dimension over load (ODOL) di Kantor Dishub Jateng, Senin (23/6/2025).

Hal senada disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda Jateng, Kombes Pol. Pratama Adhyasastra. Ia menekankan pentingnya pelaporan dari para sopir jika masih ditemukan aksi pungli di lapangan.

“Apa masih ada pungli? Punglinya seperti apa? Kalau memang ada premanisme atau pungli oleh oknum, silakan dilaporkan,” tegasnya.

Keluhan pungli ini diungkapkan oleh salah satu peserta aksi, Abi, seorang sopir truk asal Kota Semarang. Ia mengaku kerap membawa muatan bahan pokok antar kabupaten/kota di Jateng dan sering dimintai uang oleh oknum tak dikenal.

“Punglinya parah. Katanya sih seikhlasnya, tapi kadang ada yang minta Rp50.000,” ujarnya.

Abi menyebut beberapa titik rawan pungli antara lain di pos timbang atau jembatan timbang di berbagai wilayah Jateng serta kawasan Karangjati, Kabupaten Semarang.

“Kurang tahu oknum siapa, tapi kadang ada yang pakai seragam dinas,” tambahnya.

Keluhan serupa juga disampaikan sopir truk asal Magelang, yang enggan disebutkan namanya. Ia menyebut pungli paling sering terjadi di titik-titik timbang.

“Biasanya diminta seikhlasnya, tapi kadang ya tetap harus ngasih Rp50.000. Di Magelang ada, di Kabupaten Semarang juga,” ungkapnya.

Sentimen: neutral (0%)