Esposin, SEMARANG – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Tengah (Jateng) meningkatkan pemantauan terhadap proses pemulangan pekerja migran Indonesia (PMI) dari Iran dan Israel, menyusul konflik di kawasan tersebut.

Untuk memudahkan komunikasi, BP3MI Jateng membuka layanan pengaduan melalui laman media sosial resminya serta nomor kontak center di 0813-9530-0200.

Kepala BP3MI Jateng, Pujiono, mengimbau masyarakat, terutama yang memiliki anggota keluarga bekerja di dua negara tersebut, untuk tetap tenang dan tidak panik. Informasi terkait kondisi dan kepulangan PMI bisa diakses langsung melalui layanan resmi BP3MI.

“Masyarakat bisa menghubungi kontak center BP3MI Jateng di nomor 0813-9530-0200,” kata Pujiono, Senin (23/6/2025).

Hingga saat ini, BP3MI Jateng masih berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk melacak apakah terdapat PMI asal Jawa Tengah yang terdampak di Iran atau Israel.

“Dari Jateng belum terkonfirmasi ada PMI yang terdampak,” tambahnya.

Meskipun belum ada laporan, Pujiono tidak menampik bahwa Jawa Tengah termasuk daerah dengan banyak calon pekerja migran ke negara Timur Tengah. Namun, ia menyebut pihaknya belum pernah memproses izin resmi untuk keberangkatan ke Iran.

Sebaliknya, Arab Saudi masih menjadi negara tujuan favorit bagi PMI asal Jateng karena banyaknya permintaan tenaga kerja di sektor domestik dan formal.

“Sangat jarang pekerja ke Iran. Dalam catatan kami, belum pernah layani izin bekerja ke Iran. Kalau ke Saudi, masih ada pemberangkatan,” jelas Pujiono.

Sebagai informasi, Markas Besar TNI AD memutuskan memulangkan seluruh WNI yang bekerja di Iran dan Israel sebagai langkah perlindungan akibat konflik yang memanas di kawasan Timur Tengah.