Sentimen
Undefined (0%)
23 Jun 2025 : 18.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Karanganyar, Setiabudi, Solo

Menonton Desa Melalui Film dalam Keliling Karanganyar Menonton 2025

23 Jun 2025 : 18.29 Views 13

Espos.id Espos.id Jenis Media: Entertainment

Menonton Desa Melalui Film dalam Keliling Karanganyar Menonton 2025

Esposin, KARANGANYAR-Komunitas Film Karang (Kofika) menggelar acara Keliling Karanganyar Menonton (Keraton) yang hadir dalam sesi keempat dan kelima di Desa Kemuning dan Desa  Girimulyo pada 13 Juni dan 20 Juni 2025. Acara ini sebagai bagian dari program nasional Sinema Mikro.

Program ini merupakan ruang sinema terbuka yang menyatukan kesadaran ekologis, ekspresi budaya, dan narasi desa, didukung  Kementerian Kebudayaan melalui program Dana Indonesiana. Di Desa Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar. Keraton menghadirkan tema Memaknai Tanah dan Air dalam Kehidupan Desa, dengan memutar film-film lingkungan yaitu Unjuk Gigih, Uwuh, Peserta Kerja Bakti, Wek-wek, Bukit Bernyawa, Bapak Polah Anak Kepradah, Keruh, dan Banyune Teka.

Sedangkan di Desa Girimulyo yang kental dengan seni tradisi, mengangkat tema Seni Budaya Nafas Masyarakat Desa memutar film bertema budaya yaitu Dierja, Gimbal, 123… Action, Uwuh, dan Serangkai.

Film-film tersebut berasal dari berbagai Komunitas film di Solo, bergenre drama maupun dokumenter. Yang menarik, dalam kegiatan tersebut juga memutar film-film yang diproduksi oleh masyarakat desa setempat, yaitu Uwuh (Desa Kemuning), 123…Action (Desa Giri Mulyo) dan Serangkai (Desa Karang), dengan melibatkan kerja sama perguruan tinggi yaitu ISI Solo dan Jogja Film Academy. Tak hanya menonton, warga juga menikmati pertunjukan seni tradisional seperti tari tradisional, pencak silat, gejog lesung, gambuh, dan musik lokal.

Sebagai pelaksana di Desa Kemuning, Wiryawan, penggerak di Desa Kemuning menyampaikan bahwa pemutaran film Sinema Mikro  merupakan hal baru di Desa Kemuning. "Warga masyarakat, khususnya anak-anak dan para pemuda, sangat antusias dan terinspirasi untuk membuat karya film sendiri. Semoga ke depan bisa belajar dan mewujudkannya,” ujarnya.

Sedangkan Kepala Desa Girimulyo Ponco Adi Prasetyo mengapresiasi kegiatan ini sebagai inspirasi desa melalui film. “Film-film yang dipertunjukkan sangat menarik. Dan ini bisa menginspirasi Warga Girimulyo membuat filmnya sendiri untuk mengembangkan desa dengan film,” ujarnya. 

Pada sesi diskusi Kedaulatan Kamera di Desa yang menyertai kegiatan ini, Steve Pillar Setiabudi, narasumber dari Yayasan Kembang Gula mengatakan film bukan sekadar dokumentasi, tapi cara desa bicara tentang dirinya, dengan gayanya sendiri. "Kamera harus kembali menjadi milik warga,” ujar Steve.

Program Keliling Karanganyar Menonton sendiri saat ini telah berlangsung di lima titik, yatu Desa Gumeng, Desa Gerdu, Desa Kalisoro, Desa Kemuning dan Desa Girimulyo. Keraton tinggal menyisakan satu kegiatan puncak, yaitu pemutaran film di Desa Karang, yang merupakan desa domisili dari Komunitas Film Karang (Kofika).

“Kami ingin menghadirkan sinema sebagai sarana refleksi warga terhadap desanya sendiri. Lewat layar, kita belajar menyimak tanah, air, dan sesama,” kata koordinator Kofika Bima Setiawan.

“Sinema Mikro bukan hanya tentang film. Ini tentang praktik belajar kolektif. Kami melihat desa bukan sekadar lokasi, tapi sumber  pengetahuan dan keberlanjutan,” beber Noor Aini Prasetyawati dari Lumbung Ilmu Pengetahuan (LIP) selaku pendamping Kofika.

Menurut Kepala Desa Karang, Dwi Purwoto, puncak acara di Desa Karang 28 Juni 2025 akan mengundang partisipan dari kelima desa sebelumnya dan membahas rencana aksi selanjutnya, yaitu membentuk Jaringan Desa Perfilman Lereng Lawu.

“Desa Karang merupakan pelopor Desa Perfilman di Indonesia, saat ini tengah menyiapkan kegiatan besar bertajuk Jambore Nasional Film Desa, pada akhir Agustus 2025," ujarnya.

Jaringan Desa Perfilman dalam ajang ini akan menjadi tonggak baru dalam upaya menjadikan desa sebagai subjek aktif dalam  ekosistem perfilman nasional. Dari desa untuk perfilman Indonesia, dari film untuk desa Indonesia,” bebernya.

Sentimen: neutral (0%)