Dapat 10-An Titipan pada SPMB 2025, Legislator PDIP Solo: Secara Aturan Dilarang
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO -- Legislator PDIP yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPRD Solo, Janjang Sumaryono Aji, mengakui ada banyak warga yang meminta tolong kepadanya agar anak mereka bisa tembus ke Sistem Penerimaan Murid Baru atau SPMB 2025 dan bisa diterima di sekolah yang diinginkan.
Bahkan ia menyebut jumlah warga yang meminta tolong kepadanya lebih dari 10 orang. "Lebih. Ada banyak. Tapi langsung saya sampaikan tidak bisa karena ada regulasi yang menyampaikan hal itu," ujar dia saat diwawancarai Espos di kantornya di DPRD Solo, Senin (23/6/2025).
Janjang tidak mau menyebut ada berapa orang tepatnya yang meminta tolong terkait SPMB tahun ini. "Ya enggak tahu. Yang jelas yang mencoba titip atau minta tolong banyak. Tapi kami sampaikan perihal edaran Gubernur, kami harap kesadaran," urai dia.
Janjang memberikan penilaian baik dan buruk terkait pelaksanaan SPMB 2025 di Kota Solo. "Ada baiknya, ada buruknya. Baiknya ya memang itu jatahnya si anak yang dekat, jeleknya banyak masih titipan maupun yang lainnya," urai dia.
Janjang memastikan akan mengawal jalannya SPMB 2025. Dia tidak ingin ada siswa yang tidak mendapatkan sekolah. "Kami rapat kerja, disampaikan, kalau benar-benar tidak dapat sekolah, saya pasti turun dan memperjuangkan. Anak-anak harus sekolah, bila ada yang tidak sekolah, kami turun," tegas dia.
Menurut Janjang, para orang tua siswa khawatir anak mereka tidak lolos SPMB 2025. Sehingga mereka merasa perlu untuk meminta tolong kepada para legislator. Padahal secara regulasi titip menitip siswa melalui pejabat atau anggota legislatir dilarang tegas.
"Saat ini fenomena siswa titipan sudah terkubur dengan adanya surat edaran gubernur yang melarang kaitannya dengan titipan, terkhusus nanti yang kena sanksi adalah ASN. Dalam hal ini panitia maupun kepala sekolah, guru atau pun dinas," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi IV DPRD Solo, Sugeng Riyanto, mengatakan anggota Komisi IV DPRD Solo kebanjiran titipan dari masyarakat yang ingin anaknya bisa diterima di sekolah tertentu dalam SPMB tahun ajaran 2025/2026 yang berlangsung pada Juni.
"Dari cerita teman-teman selalu ada [titipan dari masyarakat]," ungkap dia saat diwawancarai Espos, Rabu (18/6/2025). Sugeng mengatakan fenomena titip agar anak lolos SPMB selalu terjadi setiap tahun. Bahkan satu legislator Komisi IV DPRD bisa dititipi hingga lima siswa atau anak ketika tahap SPMB berjalan.
Sugeng menjelaskan tindakan menitipkan atau memasukkan siswa ke sekolah tertentu ketika semestinya tidak masuk bukan lah tindakan yang bijak. Sebab siswa itu masuk dengan menyingkirkan siswa lain.
Padahal, siswa yang tersingkir itu bisa jadi lebih berhak untuk berada di sekolah tersebut. "Kami khawatir juga gara-gara ada titipan, terus menyingkirkan siswa yang lain yang lebih berhak kan," tutur dia.
Sementara itu, Kepala Disdik Kota Solo, Dian Rineta, mengatakan akan memastikan semua calon siswa dari Kota Bengawan mendapatkan sekolah. Dia mengaku sudah menghitung kebutuhan kursi atau kuota termasuk mengakomodasi calon siswa dari keluarga tidak mampu agar mendapat sekolah.
“Kami akan pastikan anak-anak di Solo semuanya nanti harus bisa sekolah,” ujar Dian saat dihubungi Espos, Senin (16/6/2025).
Sentimen: neutral (0%)