Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Sukoharjo
Petani Kompak, Target Tambah Tanam Padi di Sukoharjo Sudah Tercapai 65%
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SUKOHARJO–Luas tanam padi di Sukoharjo telah mencapai 39.389 hektare (ha) atau 65,37% dari target tambah tanam yang ditetapkan, yakni 60.255 ha. Luas tanam pada masa tanam (MT) I dan II itu dicapai untuk mendukung Program Prioritas Swasembada Pangan.
Informasi yang dihimpun dari Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Jumat (13/6/2025), realisasi luas tanam padi pada MT I atau periode Oktober 2024 hingga Januari 2025 seluas 20.547 ha. Sementara, realisasi luas tanam padi pada MT II atau periode Februari 2025 hingga Mei 2025 seluas 18.842 ha. Total luas tanam pada dua MT itu 39.389 ha.
Luas tanam itu dapat dicapai berkat kekompakan para petani di Kabupaten Jamu dalam menyukseskan swasembada pangan nasional. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalam (KTNA) Sukoharjo Sukirno menyampaikan kunci keberhasilan swasembada pangan adalah kolaborasi antarkomponen sektor pertanian, termasuk gapoktan dan kelompok tani. Menurut dia, pemerintah harus bersinergi dan berkolaborasi dengan para stakeholders agar program swasembada pangan bisa terwujud secepatnya.
Sementara itu, Kepala DPP Sukoharjo Bagas Windaryatno menyebut sektor pertanian menjadi atensi khusus Pemkab Sukoharjo untuk mendukung sepenuhnya program swasembada pangan dan ketahanan pangan. Pemkab telah menyiapkan infrastruktur pertanian, alat dan mesin pertanian (alsintan) modern, serta penguatan kelembagaan gabungan kelompok tani (gapoktan) dan kelompok tani.
“Artinya, roadmap Sukoharjo menjadi daerah swasembada pangan berkelanjutan bisa terwujud. Tentu, butuh kekompakan dan kebersamaan para petani yang menjadi ujung tombak program swasembada pangan,” kata Bagas.
Dia melanjutkan pada 202 ini, Pemkab Sukoharjo mengalokasikan anggaran senilai Rp12,5 miliar untuk pengadaan prasarana pertanian berupa jalan usaha tani, embung, dan jaringan irigasi usaha tani. Selain itu bantuan prasarana pertanian seperti traktor, mesin pompa air, dan bantuan prasarana dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT). Anggaran itu juga digunakan untuk pengadaan bantuan benih padi, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), dan penguatan kelembagaan petani.
Pemkab Sukoharjo juga menyalurkan bantuan alsintan kepada poktan di setiap kecamatan. Dengan mekanisasi pertanian menggunakan alsintan diharapkan mampu menggenjot produksi padi. Kali terakhir sebanyak 25 poktan mendapatkan bantuan alsintan berupa combine harvester, traktor roda dua, pompa air, kendaraan roda tiga, dan alat pengolah pupuk organik.
”Kelompok tani di Sukoharjo sudah dua kali menerima bantuan alsintan dari Kementerian Pertanian. Sarana dan prasarana pertanian terus ditambah untuk meningkatkan produksi padi,” imbuh Bagas.
Dia optimistis mampu mewujudkan target surplus beras pada 2025, yakni 150.000 ton. Sukoharjo mencatatkan peningkatan surplus beras sejak lima tahun terakhir. Pada 2021, Sukoharjo surplus 104.000 ton. Kemudian pada 2022 surplus meningkat menjadi 138.000 ton. Sementara pada 2023 dan 2024, surplus beras masing-masing mencapai lebih kurang 150.000 ton.
Sentimen: neutral (0%)