Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Desak Gencatan Senjata Secepat Mungkin di Gaza
Espos.id
Jenis Media: Dunia

Esposin, NEW YORK — Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis (12/6/2025), telah mengesahkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata tanpa syarat dan permanen di Jalur Gaza.
Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 149 negara anggota PBB, sementara 12 negara anggota, termasuk Amerika Serikat, menolak dan 19 lainnya abstain.
Dokumen yang baru disahkan Majelis Umum PBB tersebut menuntut gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen yang dihargai oleh semua pihak.
Resolusi juga menyerukan Israel untuk sesegera mungkin mengakhiri blokade, membuka semua titik lintas perbatasan, dan memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada populasi sipil Palestina di seantero Jalur Gaza.
Sementara itu, sembari menyatakan penolakan terhadap resolusi, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Dorothy Camille Shea berkata bahwa PBB sebaiknya berfokus untuk membebaskan para sandera.
"Namun, PBB malah menyia-nyiakan waktu, energi, dan sumber daya yang berharga untuk sebuah resolusi bias lainnya yang menguntungkan Hamas," kata Shea. Selain AS, negara-negara lain yang menolak resolusi tersebut adalah Hungaria, Fiji, dan Argentina.
Indonesia Dukung Palestina dalam KTT
Dilansir Antara, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menegaskan tekad Indonesia untuk menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi terkait penyelesaian isu Palestina dan realisasi solusi dua negara pekan depan.
Indonesia adalah salah satu pendukung utama penyelenggaraan konferensi ini, dan saat ini masih disusun berbagai macam dokumen yang diharapkan akan disahkan saat konferensi tersebut,” kata Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah “Roy” Soemirat dalam taklimat media di Jakarta, Kamis.
Menurut Roy, Indonesia akan memanfaatkan momentum konferensi yang dilaksanakan di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada 17--20 Juni 2025 tersebut untuk meningkatkan tekanan kepada Israel supaya menghentikan kekerasan di Jalur Gaza dan mengakhiri pendudukan ilegal terhadap tanah Palestina.
“Indonesia juga akan terus menggalang dukungan internasional untuk pengakuan Palestina sebagai negara yang berdaulat,” ucap Jubir Kemlu.
Mengenai peran yang dimainkan Indonesia dalam KTT tersebut, ia mengatakan bahwa Indonesia bersama Italia mengetuai sebuah kelompok kerja yang membahas aspek keamanan kedua negara Israel dan Palestina serta keamanan regional dalam kerangka implementasi solusi dua negara.
Roy mengatakan bahwa dalam konferensi mengenai Palestina tersebut, Indonesia akan diwakili oleh wakil menteri luar negeri.
Pelaksanaan konferensi tingkat PBB yang diketuai bersama oleh Prancis dan Arab Saudi tersebut berlangsung di tengah agresi Israel yang tak kunjung henti terhadap Jalur Gaza sejak Oktober 2023 lalu.
Sebagaimana diungkapkan otoritas kesehatan di Gaza pada Rabu (11/6/2025), jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah menembus angka 55.000 jiwa, demikian dilaporkan Xinhua.
Menurut laman PBB, konferensi tersebut diharapkan dapat menghasilkan sebuah dokumen berorientasi aksi konkret yang bertajuk “Penyelesaian Damai untuk Isu Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara”.
Selain kelompok kerja terkait keamanan dua negara dan kawasan yang diketuai Indonesia bersama Italia, kelompok kerja lain yang aktif dalam KTT tersebut antara lain membahas kelangsungan ekonomi negara Palestina serta aksi kemanusiaan dan rekonstruksi.
Sentimen: neutral (0%)