Sentimen
Undefined (0%)
13 Jun 2025 : 14.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Puluhan Ribu Aduan Masuk ke ULAS dan Lapor Mas Wali Solo, Terbanyak Jalan Rusak

13 Jun 2025 : 14.29 Views 12

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Puluhan Ribu Aduan Masuk ke ULAS dan Lapor Mas Wali Solo, Terbanyak Jalan Rusak

Esposin, SOLO -- Total 35.058 aduan masyarakat masuk ke kanal Unit Layanan Aduan Surakarta atau ULAS dan Lapor Mas Wali Kota Solo sepanjang Januari-Juni 2025. Persoalan jalan dan drainase menjadi keluhan yang paling sering dilaporkan warga.

Berdasarkan penelusuran Espos di laman ulas.surakarta.go.id, Jumat (13/6/2025) siang, sepanjang 2025 ada 4.833 aduan yang masuk. Sedangkan di kanal Lapor Mas Wali, menurut data Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Kota Solo, ada 30.225 pesan atau aduan yang masuk melalui nomor 0812-2506-7171.

“Iya memang lumayan banyak terutama yang ke kanal Lapor Mas Wali, ada 30.225 chat atau pesan yang masuk. Sebagian bisa diselesaikan namun ada juga yang kami teruskan ke ULAS untuk ditindaklanjuti OPD lainnya sekitar 3.797 aduan,” kata Kepala Diskominfo SP Solo, Heny Ermawati, kepada Espos, Jumat (13/6/2025) siang.

Heny mengklaim sebagian besar aduan masyarakat telah direspons selama disampaikan sesuai ketentuan dan fakta di lapangan. Beberapa warga masyarakat menyampaikan aduan tidak sesuai kategori atau tidak disertai keterangan yang jelas.

“Di Lapor Mas Wali itu sering dan tidak sedikit masyarakat hanya menyampaikan ‘assalamulaikum’, menyapa, atau sekadar mengirim pesan lain yang tidak bersifat aduan. Ditambah saat diminta mengisi nama, jenis kelamin, dan alamat tidak diisi,” jelas dia.

“Kalau di ULAS itu seringnya keliru memilih kategori, misalnya ada pohon tumbang harusnya masuk ke DLH atau Kelurahan tapi yang dipilih DPUPR,” imbuh dia.

Dia mengklaim sepanjang 2024 seluruh aduan warga telah mendapatkan respons dari OPD atau pihak yang berwenang. Diskominfo SP punya aturan mengenai tenggat maksimal OPD atau instansi terkait untuk merespons aduan warga yakni 2 x 24 jam (selama jam kerja).

“Kami punya banyak admin dari berbagai OPD dan instansi di Solo. Jadi kalau ada OPD yang tidak segera merespons aduan warga dalam waktu 2 x 24 jam selama jam kerja lo, ya, maka admin tersebut akan kami tegur atau peringatkan. Karena merespons aduan di ULAS atau Lapor Mas Wali sifatnya wajib,” beber dia.

Selama satu semester ini, lanjut dia, berdasarkan data tren aduan yang ia miliki aduan yang paling sering disampaikan masyarakat adalah terkait jalan dan drainase (DPUPR). Kemudian pendidikan (Disdik), bantuan sosial (Dinsos), ketenagakerjaan (Disnaker), dan perparkiran (Dishub).

Sebelumnya, Wali Kota Solo Respati Ardi melalui akun Instagramnya, @respatiardi, belum lama ini mengunggah konten mengenai layanan Lapor Mas Wali. Dia menyebut persoalan jalan berlubang menduduki peringkat teratas di kanal ini. “Sepuluh aduan yang masuk melalui Lapor Mas Wali, nomor 1 yaitu tentang jalan berlubang. Ke depan kebijakan harus berbasis data,” jelas Wali Kota Solo.

Menurut dia, jalan rusak dan berlubang di Kota Solo diselesaikan secara bertahap. Respati mencontohkan aduan dari warganet mengenai Jl RE Martadinata yang rusak parah dan kini sudah mulai diperbaiki.

Ia menjelaskan DPUPR Solo segera memperbaiki jalan tersebut. Dia mengatakan DPUPR Solo selalu sigap bekerja untuk memastikan perbaikan jalan berjalan sesuai jadwal. Jalan rusak di sejumlah lokasi Kota Solo akan diperbaiki secara bertahap.

Respati mengapresiasi warga yang berkontribusi dengan membuat aduan masalah di sekitarnya. Ia mengajak warga aktif melaporkan setiap masalah terutama tentang ketenteraman dan kenyamanan hidup di Solo.

Berikut kategori dan jumlah  aduan terbanyak yang diolah Espos dari data Diskominfo SP Solo: 

  1. Jalan dan drainase (DPUPR): 501 aduan
  2. Pendidikan (Dinas Pendidikan): 317 aduan
  3. Bansos (Dinas Sosial): 206 aduan
  4. Ketenagakerjaan (Dinas Tenaga Kerja): 249 aduan
  5. Perhubungan dan Perparkiran (Dinas Perhubungan): 166 aduan

Sentimen: neutral (0%)