Sentimen
Undefined (0%)
8 Jun 2025 : 18.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali, Semarang, Solo

Kasus: kebakaran

Tokoh Terkait
Slamet Riyadi

Slamet Riyadi

Perjalanan Nanik Sutarni hingga Jadi Rektor Perempuan Pertama UBY

8 Jun 2025 : 18.45 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Perjalanan Nanik Sutarni hingga Jadi Rektor Perempuan Pertama UBY

Esposin, BOYOLALI--Universitas Boyolali atau UBY saat ini dipimpin oleh seorang perempuan bernama Nanik Sutarni. Perjalanan panjang dan berliku ditempuh Nanik hingga mendapat amanah sebagai Rektor UBY sejak tahun 2022 hingga kini.

Nanik menjadi rektor perempuan pertama di Universitas Boyolali. Sebelumnya, UBY dipimpin oleh rektor pria antara lain Irnawan Darori dan Slamet Rahayu Wirosuparto.

Perempuan asli Ngargosari, Ampel, Boyolali, tersebut mengatakan telah mengajar di Universitas Boyolali sejak perguruan tinggi itu berdiri pada 2005. Bahkan, sebelum proses administrasi dan perubahan yang lain-lain.

Ia mengatakan sebelum menjadi Universitas Boyolali, kampus tersebut berawal dari Akperpan atau Akademi Pertanian Pandanaran yang eksis sejak 1986.

“Saya pertama masuk itu langsung diserahi Fakultas Hukum UBY. Sebelum dipanggil UBY, itu dipanggil UNB. Awalnya saya kan pernah jadi asisten dosen di Unisri [Universitas Slamet Riyadi Solo], itu saat saya kuliah S2,” kata dia saat berbincang-bincang dengan Espos di kantornya, Rabu (4/6/2025).

Ia mengatakan saat itu diminta untuk membesarkan Fakultas Hukum UBY akan tetapi belum memiliki gedung sendiri. Sehingga, ia meminjam sebuah gedung yang saat ini menjadi kantor Pemadam Kebakaran Boyolali.

Nanik mengingat saat itu harus mencari sendiri mahasiswanya. Tahun pertama mendapatkan 100 mahasiswa, tahun kedua tinggal 85 orang, dan bertahan hingga akhir ada sekitar 70 mahasiswa.

Kemudian, pada 2009, jelas Nanik, ia kemudian bisa mengajar di kampus UBY yang saat itu sudah ada di lokasi sekarang yaitu di Jalan Solo-Semarang, Winong, Boyolali.

Setelah mengajar sebagai dosen, Nanik menjadi kepala program studi (Kaprodi) Hukum pada pada 2006. Naik menjadi dekan pada 2012-2021, kemudian terpilih menjadi Rektor UBY pada 2021 dan dilantik pada 2022.

“Jadi rektor itu tidak ditunjuk, no. Saat itu ada panitia ad hoc dari Pemerintah Kabupaten Boyolali, akademisi, unsur yayasan, dan LSM [lembaga swadaya masyarakat]. Saat itu yang mendaftar ada dua orang,” ujar perempuan kelahiran Juni 1965 itu.

Selanjutnya, ia menceritakan masa-masa sulitnya saat menempuh pendidikan tinggi. Nanik mengatakan saat itu kuliah tidak semudah sekarang yang telah dimudahkan teknologi dan  adanya Artificial Intelligence (AI).

“Saya waktu kuliah S3 itu hampir putus asa di hampir 4 tahun kuliah. Saya sudah mengajukan beberapa kali [judul untuk tugas akhir] tapi tidak di-acc, semua salah. Kemudian saya diberikan afirmasi oleh salah satu dosen yang sampai sekarang akan terus saya ingat,” kata dia.

Dengan mata berkaca-kaca, ia menceritakan salah satu dosen memahaminya dan mengatakan kuliah S3 adalah ujian hidup.

Sang dosen juga memintanya untuk mengingat bahwa kuliah S3 adalah urusan dunia. Nanik juga mendapatkan petuah boleh lulus kuliah S3 lebih dari tiga tahun di usianya yang sudah tidak muda lagi.

“Itu justru yang membuat saya bangkit, kemudian saya tata kembali S3 saya. Kan tanggung kalau mau mengulang dari awal. Akhirnya saya lulus di 4 tahun 7 bulan. Saat itu memang agak susah dosennya, terus saya juga wira-wiri sini-Solo, makanya mobil kenangan itu tidak boleh saya jual,” kata ibu dua anak dan nenek dari dua cucu tersebut.

Selanjutnya, ia mengatakan menjadi guru adalah cita-citanya sejak kecil. Saat itu, secara spesifik ia ingin menjadi guru SD.

“Sekarang juga tetap jadi guru, kan dosen juga sama mentransfer ilmu. Menurut saya pekerjaan sebagai guru itu beda dengan yang lain karena jasanya besar. Saya orang hukum kan sebenarnya bisa jadi lawyer,” jelas dia.

Akan tetapi, ia mengatakan menjadi pengajar adalah panggilan jiwanya. Nanik sangat suka mentransfer ilmu sehingga memilih menjadi dosen di UBY hingga akhirnya menjadi rektor.

“UBY adalah Universitas Boyolali ini untuk orang Boyolali secara khusus dan secara umum di luar Boyolali. UBY ini hadir menjadi tumpuan orang Boyolali, sehingga UBY memberikan pelayanan pendidikan terbaik,” kata dia. 

Sentimen: neutral (0%)