Sentimen
Undefined (0%)
5 Jun 2025 : 08.29
Informasi Tambahan

Event: CFD

Kab/Kota: Boyolali

Kasus: kebakaran

Partai Terkait

Pemkab Boyolali Andalkan Ekraf dan Investasi untuk Tekan Kemiskinan

5 Jun 2025 : 08.29 Views 9

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Pemkab Boyolali Andalkan Ekraf dan Investasi untuk Tekan Kemiskinan

Esposin, BOYOLALI--Kabupaten Boyolali pada hari ini, Kamis (6/5/2025), menapaki usia 178 tahun. Pada momen hari jadi kali ini, Bupati Boyolali, Agus Irawan, menegaskan komitmennya untuk mendorong pengentasan kemiskinan di Kota Tersenyum lewat pengembangan ekonomi kreatif hingga menarik investor.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di Boyolali mengalami fluktuasi sejak 2020 dengan tren menurun. Tercatat pada 2020 angka kemiskinan di Boyolali 10,18%, lalu pada 2021 naik menjadi 10,61% di masa pandemi, 2022 turun menjadi 9,82%, pada 2023 turun tipis menjadi 9,81%,, dan pada 2024 turun lagi menjadi 9,63%.

“Strateginya [pengentasan kemiskinan] salah satunya pasti soal peningkatan ekonomi kreatif, kami juga baru pendekatan dengan beberapa investor yang inginnya nanti bisa membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Boyolali,” kata dia saat diwawancarai Espos, Senin (2/6/2025), di Boyolali.

Agus mengatakan sudah ada beberapa investor yang membuka usaha di Boyolali kemudian mengembangkan.

“Kami saat ini sedang mengurus perizinannya, semoga cepat clear, dan bisa membuka lapangan lebih banyak lagi,” kata dia.

Namun demikian, Bupati Agus tak menampik pengentasan kemiskinan membutuhkan sinergi lintas sektor dan lembaga lain.

Pada kesempatan sebelumnya, Agus mengakui masih banyak rumah tidak layak huni (RTLH) di wilayah utara Boyolali. Ia pun mendorong berbagai pihak untuk membantu penyelesaiannya termasuk salah satunya Unit Pengelola Kegiatan Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (UPK DAPM) Boyolali.

"Di Kabupaten Boyolali apalagi di daerah utara, itu memang masih sangat banyak sekali rumah yang tidak layak huni, jadi nanti saya nyuwun tulung [minta tolong] temen-temen UPK bagaimana kita bisa menekan angka kemiskinan yang ada di Kabupaten Boyolali." kata Bupati pada Selasa (29/4/2025) seperti dikutip dari laman boyolali.go.id.

Agus Irawan juga sempat memaparkan Pemerintah Kabupaten Boyolali bakal menganggarkan ada seribu rumah yang masuk dalam agenda renovasi RTLH pada 2025. Dana bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja dan Daerah (APBD) Boyolali baik murni dan perubahan dengan masing-masing unit dianggarkan Rp15 juta.

“Murni 800 unit, perubahan diusulkan 200, lalu dari provinsi 322 unit [untuk renovasi RTLH],” kata dia, Kamis (15/5/2025).

Lebih lanjut, memasuki bulan keempat masa kepemimpinannya sejak dilantik pada 20 Februari 2025, Bupati menegaskan arah perubahan yang dilaksanakan bersama Wakil Bupati Boyolali, Dwi Fajar Nirwana, tidak bakal terhenti pada program 100 hari kerja.

Fondasi Perubahan Pembangunan

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Espos pada Rabu (4/6/2025), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali di bawah kepemimpinan Agus-Fajar memiliki arah gerak lima tahun ke depan dengan berpegangan pada 17 program prioritas.

Agus menegaskan 17 program prioritas tersebut adalah fondasi perubahan pembangunan Boyolali di berbagai sektor.

“Tujuh belas program prioritas ini saling terhubung menjawab kebutuhan masyarakat, mulai dari memperkuat ekonomi lokal, perbaikan infrastruktur, peningkatan layanan publik, hingga pengembangan SDM,” kata Agus.

Menurutnya, 17 program prioritas mencerminkan semangat kolaborasi dan menjadi panduan utama dalam membentuk Boyolali yang lebih inklusif, responsif, dan berdaya saing.

Agus mengatakan langkah-langkah awal telah dimulai di beberapa sektor. Misalnya, sektor ekonomi kreatif menjadi salah satu bidang yang didorong kemajuannya.

“Program seperti Boyolali City Light hingga CFD [car free day] menjadi ruang ekspresi komunitas seni, pelaku UMKM [usaha mikro kecil, dan menengah], dan anak muda kreatif. Program tersebut juga menjadi ruang publik yang mewadahi interaksi sosial masyarakat Boyolali,” kata dia.

Tak hanya menciptakan ruang kreatif, Agus mengatakan Pemkab Boyolali mulai mengubah pola kegiatan seremonial agar lebih berdampak bagi warga Boyolali.

Contohnya lewat penyelenggaraan karnaval atau kirab budaya pada momen hari besar. Menurutnya, hal ini tak sekadar memperkuat identitas lokal Boyolali tapi juga membuka ruang kolaborasi antarkomunitas.

“Upaya ini juga memperkuat daya tarik Boyolali sebagai destinasi wisata berbasis budaya,” jelas dia.

Agus mengatakan pembangunan di desa juga terus digalakkan lewat kolaborasi dengan berbagai sektor mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, TNI, pihak swasta, dan berbagai pihak lain. Tujuannya yaitu untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di desa.

Pembangunan infrastruktur di desa, lanjut dia, seperti lewat program bantuan rehab RTLH, koperasi merah putih, TMMD atau TNI Manunggal Membangun Desa di sejumlah tempat, hingga program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) seperti bantuan air bersih.

“Hal ini bisa diwujudkan adanya dialog antara Bupati dan Wakil Bupati dengan masyarakat Boyolali untuk mendengar aspirasi warga dan memastikan kebijakan sesuai kebutuhan,” kata dia.

Agus mengatakan berbagai langkah yang dilakukan tersebut menjadi upaya awal Pemkab Boyolali menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung.

Ia mengatakan lima tahun ke depan, Pemkab Boyolali di bawah kepemimpinannya akan fokus membangun tata kelola yang lebih efektif, memperkuat potensi lokal, dan membuka akses luas bagi warga Boyolali untuk maju bersama.

Agus Irawan kemudian mengajak seluruh elemen masyarakat berjalan bersama dalam agenda perubahan.

“Sejak awal, fokus Pemerintah Kabupaten Boyolali bukan pada kecepatan, melainkan ketepatan langkah. Dengan kerja yang terarah dan semangat kolaborasi, Boyolali melangkah menuju masa depan yang lebih berdaya, berbudaya, dan membawa harapan baru untuk Boyolali kembali tersenyum bersama,” kata dia.

Visi-Misi dan Program Kerja

Sebagai pengingat, berbagai visi-misi dan program kerja telah dipaparkan Agus dan Fajar saat kampanye.

Dikutip dari akun media sosial resmi milik Agus Irawan @agus_irawanofficial pada Rabu (4/6/2025), visi misi Agus-Fajar yaitu terwujudnya perubahan Boyolali yang maju, nyaman dihuni, berdaya saing, dan ramah investasi menuju Indonesia emas 2045.

Lalu, misi Agus-Fajar antara lain:

1.    Mewujudkan sumber daya manusia unggul, sehat, cerdas, dan berjiwa Pancasila;

2.    Mewujudkan pembangunan infrastruktur guna pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah;

3.    Meningkatkan daya saing ekonomi daerah yang inklusif, berbasis potensi unggulan dan berorientasi pada ekonomi kerakyatan;

4.    Mewujudkan pemerintahan demokratis, dengan didukung aparatur profesional, berintegritas, responsif, dan inovatif;

5.    Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan.

 

Agus-Fajar juga memiliki 17 program kerja yaitu:

1. Reformasi birokrasi melalui penataan penempatan ASN (guru, tenaga kesehatan, dll) dengan mempertimbangkan domisili dan pengisian perangkat desa profesional, bersih, dan terbuka;

2. Ramah investasi, kemudahan perizinan dan insentif sektor usaha;

3. Pembangunan berbasis desa dan desa digital;

4. Menaikkan penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa;

5. Beasiswa 1 Desa 2 sarjana bagi warga miskin berprestasi;

6. Tuntas rumah layak huni;

7. Pembangunan infrastruktur wilayah perbatasan dan tertinggal, infrastruktur pertanian dan ketersediaan air bersih;

8. Pupuk gampang, insentif PBB, hilirisasi produk pertanian dan peternakan;

9. Pemberdayaan perempuan melalui insentif kader PKK Desa, insentif kader Posyandu, dan bantuan Organisasi Keagamaan;

10. Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga melalui Sekolah Khusus Olahraga, Penguatan KONI, Persebi, dan penghargaan atlet berprestasi

11. Layanan Puskesmas rawat inap dan ambulans gratis 24 jam;

12. Layanan pemadam kebakaran di 5 eks kawedanan

13. Pemberian insentif Guru Madin, TPA, PAUD, sekolah Minggu, serta pelatihan santri;

14. KUR tanpa bunga untuk difabel, kelompok tani, dan UMKM hingga Rp10 juta

15. Creative Hub dan Pariwisata berbasis industri kreatif, event budaya berskala Internasional;

16. Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan di setiap kecamatan;

17. Dukungan maksimal Program Makan Bergizi Gratis Pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Sentimen: neutral (0%)