Espos.id, SOLO - Berbagai peristiwa terjadi pada tanggal ini dalam perjalanan sejarah. Beberapa di antaranya mempengaruhi kondisi dunia saat ini. Berikut beberapa di antaranya:

1453

Terjadinya Penaklukan Konstantinopel (The Fall of Constantinople). Pada 29 Mei 1453, Ibu Kota Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur itu akhirnya berhasil direbut oleh pasukan Usmaniyah Turki yang dipimpin Sultan Mehmed II, yang saat itu baru berusia 21 tahun. Kota yang belakangan dinamai ulang sebagai Istanbul itu berhasil direbut setelah pengepungan selama 55 hari yang dimulai 6 April 1453. 

Jatuhnya Konstantinopel sekaligus menandai keruntuhan Kekaisaran Bizantium dan kemudian dianggap sebagai tanda berakhirnya era Abad Pertengahan Akhir dan dimulainya Era Modern. Runtuhnya Bizantium sekaligus menjadi keruntuhan Kekaisaran Romawi secara keseluruhan, sebuah negara yang berdiri selama 1.500 tahun sejak sebelum masa Yesus Kristus. 

Dalam segi kemiliteran, Penaklukan Konstantinopel juga menjadi penanda perubahan strategi perang dan pemanfaatan teknologi modern pada saat itu. Perbentengan kuat yang selama berabad-abad mampu menangkal serbuan musuh ternyata berhasil ditembus dengan pemanfaatan teknologi yaitu penggunaan meriam berkaliber besar. 

Pasukan Usmaniyah saat itu membawa meriam yang mampu menembakkan peluru seberat 500 kg dari jarak 1,5 km yang digunakan terus-menerus untuk menggempur Dinding Konstantinopel yang sudah melindungi kota itu dari penyerbu selama 800 tahun. Gempuran dengan meriam itu akhirnya berhasil menjebol benteng yang memungkinkan pasukan Turki menembus masuk. 

1948

United Nations Truce Supervision Organization (UNTSO) berdiri pada tanggal ini pada 1948, di tengah terjadinya Perang Arab-Israel. Organisasi ini didirikan PBB untuk menjalankan upaya pemeliharaan perdamaian di Timur Tengah, yang memungkinkan penugasan pasukan penjaga perdamaian untuk menegakkan dan mengawasi gencatan senjata.

Organisasi ini berubah namanya dari waktu ke waktu untuk menyesuaikan situasi dan perkembangan konflik bersenjata yang terjadi di Timur Tengah. Akan tetapi struktur komandonya dipertahankan hingga kini dan menjadi payung operasi pemeliharan perdamaian terkini di Timur Tengah yaitu United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) yang mengawasi perbatasan Lebanon-Israel. 

1985

Terjadinya Tragedi Heysel. Pada 29 Mei 1985, menjelang berlangsungnya partai final Piala Eropa antara Juventus dan Liverpool di Stadion Heysel, Brussels, Belgia, pecah kerusuhan ketika fans Liverpool mulai menyerang fans Juventus.  Fans Juventus terdesak di dinding salah satu sisi stadion dan dinding itu akhirnya runtuh akibat tekanan. 

Sebanyak 39 penonton, sebagian besar warga Italia dan fans Juventus, meninggal dunia akibat runtuhnya dinding itu, sementara lebih dari 600 orang lainnya cedera. Stadion Heysel sendiri meski merupakan stadion utama di Brussels selama itu kurang terawat dan bahkan tidak lolos inspeksi standar keamanan. 

Tragedi ini membuat klub-klub Inggris dilarang tampil di kompetisi sepak bola tingkat Eropa oleh Union of European Football Associations (UEFA), dan baru dicabut pada 1990-1991. Sebanyak 14 fans Liverpool ditangkap dan dalam pengadilan dinyatakan bersalah mengakibatkan kematian dan dihukum enam tahun penjara. Seorang perwira polisi Belgia, Kapten Johan Mahieu, yang memimpin pengamanan saat pertandingan, juga diadili dan dinyatakan bertanggung jawab atas insiden itu dan penanganannya. 

Musibah ini dianggap sebagai saat terkelam dalam sejarah kompetisi UEFA.