Sentimen
Undefined (0%)
26 Mei 2025 : 19.55
Informasi Tambahan

Event: KTT ASEAN

Kab/Kota: Kuala Lumpur

Partai Terkait

KTT ASEAN Dibuka, Malaysia Tegaskan Pentingnya Pengentasan Kemiskinan

26 Mei 2025 : 19.55 Views 29

Espos.id Espos.id Jenis Media: Dunia

KTT ASEAN Dibuka, Malaysia Tegaskan Pentingnya Pengentasan Kemiskinan

Espos.id, KUALA LUMPUR - Pengentasan kemiskinan sangat vital dalam usaha mewujudkan pembangunan bersama antara negara-negara anggota ASEAN di kawasan sendiri. 

“Kita harus turunkan tingkat kemiskinan ekstrem hingga nol persen ... negara-negara tak boleh membiarkan tingkat kemiskinan meningkat dan mereka harus mengatasi isu tersebut,” kata Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam temu media di Kuala Lumpur, Malaysia, terkait penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi ke-46 ASEAN di mana Malaysia menjadi tuan rumahnya. 

Anwar mengatakan bahwa pengentasan kemiskinan harus berjalan seiring dengan upaya negara-negara ASEAN memajukan ekonomi nasional maupun kawasan. Ia mengingatkan supaya negara-negara ASEAN menegaskan tekad mereka, baik melalui komitmen bersama maupun pernyataan ASEAN, untuk menangani isu kemiskinan dan kesenjangan masyarakat di negara masing-masing.

“Kalau tidak, semua pembicaraan soal pembangunan ekonomi tak akan berarti apa-apa bagi kehidupan dan kesejahteraan orang miskin,” ucap Anwar, seperti diberitakan pada Senin (26/5/2025).

Sebagai pemegang Keketuaan ASEAN, Malaysia akan terus mendorong agenda pengentasan kemiskinan di tingkat regional, termasuk melalui Deklarasi Kuala Lumpur tentang Visi Komunitas ASEAN 2045 yang akan diteken dalam KTT ASEAN kali ini. Anwar pun menegaskan bahwa penanganan isu kemiskinan dan kesenjangan menjadi pendorong Deklarasi tersebut. “Karena pembangunan memerlukan perlindungan hayat hidup masyarakat awam,” kata dia, menambahkan.

Sementara itu, terkait penanganan isu keamanan siber dan kasus penipuan daring lintas batas di Asia Tenggara, PM Malaysia menekankan bahwa pihaknya telah memiliki kerja sama efektif dengan Laos dan Kamboja baik di tingkat bilateral ataupun tingkat ASEAN. Selain KTT ASEAN ke-46 di Kuala Lumpur pada 26—27 Mei 2025 akan dilaksanakan pula KTT ASEAN-GCC (Dewan Kerja Sama Teluk) yang kedua dan KTT ASEAN-GCC-China pertama.

Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan urgensi kerja sama publik-swasta (public private partnership/PPP) di lingkup regional. Menurut dia, kerja sama dengan skema tersebut akan mewujudkan inisiatif yang setara. “Upaya Indonesia dan kawasan ASEAN memainkan peran global diwujudkan melalui kolaborasi antara sektor publik dan swasta. Ketika pemerintah dan swasta/bisnis berkolaborasi maka hambatan bisa berubah menjadi peluang. Kolaborasi merupakan kunci untuk memastikan tidak ada yang tertinggal,” ujar Airlangga dalam sesi ASEAN Leaders’ Interface with Representatives of ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) KTT ASEAN Ke-46 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Airlangga berharap kolaborasi ini dapat berdampak nyata pada pertumbuhan ekonomi dan ekosistem bisnis di kawasan ASEAN. Di sisi lain, penting untuk memastikan bahwa perdagangan intra-ASEAN dapat meningkat agar sejalan dengan prioritas untuk mengupayakan pemerataan pembangunan antar-negara di kawasan ASEAN.

Dalam pertemuan itu, Airlangga mewakili Presiden Prabowo Subianto memimpin delegasi Indonesia. Pertemuan dihadiri oleh para Kepala Negara ASEAN, Timor-Leste, dan Sekretariat Jenderal ASEAN, bersama dengan para Perwakilan ASEAN-BAC yang mewakili Asosiasi Pengusaha. Dalam pertemuan ini, ASEAN-BAC Indonesia dihadiri oleh Anindya Bakrie selaku Ketua Umum Kadin Indonesia.

Acara ASEAN-BAC dibuka oleh PM Malaysia  Anwar Ibrahim. Dalam sambutan pembukaannya, PM Malaysia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dengan swasta/ bisnis di antara kesepuluh negara anggota ASEAN, dalam menghadapi situasi geopolitik dunia dan ketidakpastian global.

Setelah dibuka PM Malaysia, dilanjutkan dengan pemaparan oleh The Chair of ASEAN-BAC 2025 Tan Sri Nasir Razak, yang banyak menjelaskan tentang ASEAN Business Entity, ASEAN Private Capital Markets, ASEAN IPO Prospectus, ASEAN Talent Development and Mobility, serta ASEAN Common Carbon Framework, serta Digital Exchange Platform. Setelah itu, secara bergiliran para Kepala Negara ASEAN menyampaikan tanggapan terkait kerja sama ASEAN Public-Private ke depan. 

Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr. menyampaikan pentingnya investasi pada digital economy sebagai kunci kekuatan ASEAN ke depan, dan mendorong penguatan peran private sector melalui ABAC. Dilanjutkan Perdana Menteri Cambodia, Hun Manet menyampaikan perlunya kontribusi dari pihak swasta dan bisnis dalam memperkuat integrasi ekonomi intra ASEAN. Perdana Menteri Vietnam, Phạm Minh Chính menegaskan perlunya meningkatkan global connectivity dan supply chain untuk fasilitasi perdagangan yang lebih baik antarnegara ASEAN.

Tahun ini, ASEAN-BAC mengusung tema Unifying Markets for Shared Prosperity selaras dengan tema Keketuaan Malaysia yang menekankan pada inklusivitas dan keberlanjutan (inclusivity and sustainability). Selain itu, ASEAN-BAC juga melaporkan perkembangan atas berlanjutnya acara ASEAN Business & Investment Summit (ABIS) serta ASEAN Business Awards (ABA) pada Oktober 2025.

Seluruh Kepala Negara ASEAN menyambut baik laporan dan rekomendasi yang disampaikan oleh ASEAN-BAC, sekaligus menekankan perlunya peningkatan kerja sama yang lebih erat dan dialog yang berkelanjutan.

Sentimen: neutral (0%)