Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Blora, Bojonegoro, Karanganyar, Magetan
Kasus: kecelakaan
Tokoh Terkait
Begini Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Minibus di Jalur Lama Tawangmangu
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, KARANGANYAR--Tubuh Lasminingsih, 56, asal Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terpental hingga masuk ke dalam jurang di bawah jembatan, saat insiden kecelakaan maut minibus elf di jalur lama Tawangmangu-Sarangan pada Sabtu (17/5/2025). Dia menjadi salah satu korban selamat dari kecelakaan lalu lintas tersebut.
Ia berhasil dievakuasi oleh warga dan relawan setempat, dengan luka di bagian kepala akibat benturan. Hari itu, niat hati hendak bersenang-senang menikmati liburan ke Tawangmangu, namun berujung duka.
Minibus elf yang ditumpanginya bersama rombongan dari Padangan, Bojonegoro, mengalami rem blong dan menabrak jembatan di Jalur Lama Tawangmangu-Sarangan di Desa Gondosuli, Tawangmangu. Lima orang meninggal dunia dalam insiden nahas itu. Sementara 12 penumpang termasuk sopir mengalami luka dan masih dirawat di RSUD Karanganyar. Lasminingsih mengingat betul kejadian itu.
"Habis tanjakan, jalanannya menurun itu sudah kerasa. Kendaaraannya oleng, dan enggak tahu menabrak apa, tahu-tahu saya terpental di jurang bawah jembatan," tuturnya lirih.
Jadi korban kecelakaan minibus tersebut, dia mengalami luka di bagian kepala dan beberapa di bagian tangan dan kaki. Rencananya, ia bersama rombongan teman-temannya akan pergi berwisata ke Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar. Ia bersama rombongan menyewa elf berangkat dari Padangan sekitar pukul 07.00 WIB melewati Magetan, Jawa Timur.
"Sempat mampir tadi ke Sarangan beli sayuran lalu mau ke Kemuning. Saat jalan naik ke Sarangan, kondisi mobil baik saja. Tapi pas turunan baru tidak bisa ngerem," katanya.
Ia mengaku tidak memiliki firasat buruk sebelum kejadian. Ia juga tidak menyangka akan terjadi insiden kecelakaan tersebut, hingga harus kehilangan lima anggota rombongannya yang meninggal dunia. "Sedih sekali. Tadi niatnya mau liburan, malah jadi seperti ini," katanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya minibus Elf Nopol S 7338 AA yang membawa rombongan wisatawan asal Padangan, Bojonegoro menabrak jembatan Banaran di Jalur Lama Tawangmangu-Sarangan, Magetan tepatnya di Desa Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar, pada Sabtu (17/5/2025) pagi. Diduga minibus mengalami rem blong.
Lima orang penumpang meninggal dunia di lokasi, satu di antaranya anak berusia 5 tahun. Sementara 12 penumpang termasuk sopir minibus, mengalami luka-luka dan kini masih mendapatkan perawatan di RSUD Karanganyar.
Lima orang korban masih berada di kamar jenazah RSUD menunggu pihak keluarga. Petaka laka maut ini terjadi sesaat sebelum rombongan berwisata di wilayah Tawangmangu.
Kasatlantas Polres Karanganyar AKP Agista Ryan Mulyanto mengatakan kecelakaan tunggal terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Minibus Elf Nopol S 7338 AA yang dikemudikan Heri P, 40, warga Padangan, Bojonegoro, melaju dari Bojonegoro menuju Tawangmangu. Minibus tersebut membawa 16 penumpang dari Padangan, Bojonegoro hendak berwisata ke Tawangmangu. Minibus ini kemudian melewati jalur lama Tawangmangu-Sarangan dengan kondisi turunan curam dan tajam. Tepatnya di wilayah Gondosuli, Tawangmangu diduga minibus mengalami rem blong hingga minibus menabrak jembatan Banaran.
“Minibus menabrak buk jembatan hingga menyebabkan lima orang meninggal dunia di lokasi. Lima korban semuanya perempuan, satu korbannya masih anak-anak usia 5 tahun,” katanya.
Selain korban meninggal, ada sebanyak 12 penumpang minibus termasuk sopir mengalami luka-luka. Dua orang mengalami luka berat. Seluruh korban luka masih mendapat perawatan di RSUD Karanganyar. Proses evakuasi telah dilakukan Satlantas Polres Karanganyar. Minibus Elf tersebut diderek ke Unit Laka Satlantas Polres Karanganyar.
“Kami masih melakukan penyelidikan dalam kasus kecelakaan tunggal ini. Untuk sementara dugaan penyebab karena rem blong atau tidak berfungsi sehingga menabrak buk jembatan,” katanya.
Kasatlantas mengatakan polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan para saksi. Begitu juga meminta keterangan sopir minibus. Saat ini kondisi para korban masih syok dan trauma atas kejadian tersebut.
Direktur RSUD Karanganyar dr Arif Setyoko mengatakan beberapa korban masih menjalani CT Scan. Dia mengatakan sebagian besar korban masih trauma karena kejadian itu. Untuk korban meninggal, pihaknya mengatakan masih berada di ruang jenazah dan menunggu pihak keluarga.
Sentimen: neutral (0%)