Sentimen
Undefined (0%)
16 Mei 2025 : 14.11
Informasi Tambahan

Event: Rezim Orde Baru, Rezim Orde Lama

Kab/Kota: Solo

Partai Terkait

18 Mei, Film Dokumenter Koesroyo: The Last Man Standing Tayang di Solo

16 Mei 2025 : 14.11 Views 17

Espos.id Espos.id Jenis Media: Entertainment

18 Mei, Film Dokumenter Koesroyo: The Last Man Standing Tayang di Solo

Esposin, SOLO — Film dokumenter Koesroyo: The Last Man Standing yang disutradarai oleh Linda Ochy, diproduseri oleh Andhy Pulung, dan naskahnya ditulis oleh Astri Apriyani, bakal tayang di CGV Transmart Solo pada Minggu (18/5/2025).

Di dokumenter tersebut, Yok Koeswoyo membagikan kisah hidupnya yang selama ini jarang diceritakan; tentang kehidupan berkeluarga, makna di balik lagu-lagu ikonik ciptaannya, hingga karier musik Koes Plus.

Koes Plus menandai berbagai momen penting musik Indonesia, termasuk momen Koes Bersaudara dipenjara oleh Pemerintah Orde Lama serta menjadi petugas intelijen negara di era Orde Lama dan Orde Baru.

Koes Bersaudara/Koes Plus adalah sebuah grup musik legendaris Indonesia yang produktif berkarya menciptakan banyak lagu hit selama lebih dari lima dekade. Grup musik ini memiliki andil penting dalam memopulerkan musik rock and roll di Nusantara.

Saat ini, Koes Bersaudara/Koes Plus hanya memiliki satu personel yang masih hidup, Koesroyo Koeswoyo atau lebih dikenal dengan nama Yok Koeswoyo.

“Bagi saya, pembuatan film ini adalah tentang perwujudan kisah-kisah Nusantara, sebuah perjalanan warisan sebagai cara saya berkontribusi lebih dalam memberikan makna hidup dan mendukung sesama umat manusia. Dalam dokumenter ini, penonton bukan sekadar pengamat pasif, tetapi diajak bernostalgia dan mendengarkan cerita tentang band berpengaruh Indonesia ini serta tentang Yok sebagai pribadi—sebagai ayah, suami, dan musisi,” ungkap sang sutradara, Linda.

Tidak hanya kisah dari ingatan pribadinya, perjalanan hidup dan bermusik Yok Koeswoyo juga diceritakan dari banyak pihak yang mencintai Yok serta Koes Bersaudara/Koes Plus, dari kerabat, pengamat musik, sahabat, antara lain Sari Koeswoyo, Michelle Koeswoyo, David Tarigan, Hilmar Farid, Ais Suhana, Dewa Indra, dan para fans.

“Di mata Sari, Papa bukan legend. Karena Sari bukan fansnya Yok Koeswoyo. Sari anaknya Yok Koeswoyo. Banyak orang melihat sisi positif dan luar biasanya Papa, tapi Sari melihat Papa itu manusia biasa dengan segala kelebihan dan kekurangannya,” tutur Sari Koeswoyo, menceritakan salah satu kisah yang akhirnya dibagikan ke dalam dokumenter.

Perayaan Koesroyo: The Last Man Standing digelar lewat roadshow di beberapa kota di Indonesia demi mempertemukan dokumenter berdurasi 61 menit ini kepada pencinta Koes Bersaudara/Koes Plus dan pencinta film.

Roadshow diinisiasi oleh Ceritera Nusantara Nawasena yang sebelumnya menyambangi Jakarta dan Jogja. Perayaan Koesroyo: The Last Man Standing di Solo akan digelar pada Minggu (18/5/2025) pukul 13.30-16.30 di CGV TransMart Solo. (NA)

Sentimen: neutral (0%)