Sentimen
Undefined (0%)
16 Mei 2025 : 09.57
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali, Dukuh

Tokoh Terkait

Panen 23,5 Ton Jagung di Wonosamodro, Polres Boyolali Sebut Butuh Gudang

16 Mei 2025 : 09.57 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Panen 23,5 Ton Jagung di Wonosamodro, Polres Boyolali Sebut Butuh Gudang

Esposin, BOYOLALI — Polres Boyolali melaksanakan panen raya jagung tahap II di Dukuh/Desa Bengle, Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali pada Kamis (15/5/2025).

Diketahui, kegiatan panen raya dihadiri oleh Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto, Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana, perwakilan Dandim 0724 Boyolali, DPRD Boyolali, dan pejabat lainnya.

Kegiatan juga diikuti secara daring oleh seluruh Polsek jajaran Polres Boyolali. Kegiatan panen raya tersebut diadakan Polres Boyolali sebagai wujud komitmen mendukung ketahanan pangan nasional.

Kapolres Rosyid menekankan pentingnya sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Ia mengatakan panen raya tersebut adalah instruksi presiden dan kapolri agar polisi aktif dalam penguatan ketahanan pangan di tengah perubahan iklim dan dinamika global yang mempengaruhi sektor pertanian.

“Program panen raya ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi bagian dari komitmen kami, Polres Boyolali, untuk mendorong kemandirian pangan di wilayah hukum kami,” kata Rosyid seperti dalam keterangan tertulis, Jumat (16/5/2025).

Selanjutnya, Rosyid mengatakan panen raya dilakasanakan di lahan seluas 22 hektare dengan kapasitas mencapai 23,5 ton jagung.

“Potensi produksi jagung di wilayah Kabupaten Boyolali itu 200.000 ton per tahun dan ini adalah tugas kita semua untuk mensukseskan proyeksi agar bisa terwujud pada 2025. Dan ini menjadi salah satu sentra yang ada di wilayah Soloraya,” kata dia.

Ia berharap ada perhatian dari pemerintah pusat untuk membentuk gudang penyimpanan jagung di wilayah Boyolali. Hal tersebut ia nilai sangat bermanfaat untuk menjaga distribusi dan stabilitas harga hasil pertanian. Rosyid juga menyoroti pentingnya ketersediaan alat dan sarana pertanian di wilayah pertanian produktif.

Sementara itu, Camat Wonosamodro, Edi Kusmanto, mengatakan lahan kering di Bengle cocok untuk pengembangan tanaman palawija.

Edi berharap ada dukungan sumur bor dan alat pertanian. Selanjutnya, Edi mengatakan saat ini di Desa Bengle provitas jagung mampu mencapai 6,5 ton per hektare.

“Untuk di Bengle ini provitas tanaman jagung 6,5 ton per hektare dengan luas tanam di Bengle 200 hektare. Mungkin bisa dioptimalkan menjadi 8 ton per hektar dengan teknik budi daya yang sesuai,” ungkapnya.

Sentimen: neutral (0%)