Sentimen
Positif (99%)
27 Apr 2025 : 15.07

Wapres Gunakan Media Sosial untuk Sosialisasi Program Pemerintah, Wamensesneg Sebut Agar Informasi Tak Bias - Page 3

27 Apr 2025 : 15.07 Views 18

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Wapres Gunakan Media Sosial untuk Sosialisasi Program Pemerintah, Wamensesneg Sebut Agar Informasi Tak Bias - Page 3

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka merilis video terbarunya, terkait hilirisasi. Dia menegaskan, Indonesia adalah negara yang kaya namun sebatas kaya saja nyatanya tidaklah cukup.

"Kita tentu sangat bersyukur Indonesia dianugrahi sumber daya alam yang luar biasa. Indonesia punya cadangan nikel terbesar di dunia. Cadangan timah kita terbesar kedua di dunia. Kita juga penghasil rumput laut terbesar kedua dunia, serta masih banyak lagi. Tapi nyatanya sekedar kaya saja ternyata tidak cukup," kata Gibran seperti dikutip dari channel youtube pribadinya, gibranrv seperti dikurip Sabtu (26/4/2025).

Gibran menyatakan, hal tersebut menjadi tantangan bagi Indonesia dalam mengolah kekayaan alam. Tujuannya, agar punya nilai tambah maksimal bagi masyarakat.

"Coba bayangkan Indonesia sempat menjadi eksportir biji bauksit terbesar ketiga dunia. Sayangnya Indonesia hanya menempati urutan ke 31 sebagai pengekspor panel surya. Padahal ketika bauksit diolah menjadi panel surya nilainya bertambah 194 kali lipat. Besar sekali," ungkap Gibran.

Namun Gibran mencatat, hilirisasi tidak melulu hanya soal batubara atau minerba. Hilirisasi bisa dilakukan di sektor lain. Pertanian, kelautan, perkebunan, bahkan digital.

"Jadi inti dari hilirisasi adalah pengolahan yang menghasilkan nilai tambah. Sehingga selain mendapatkan keuntungan dari harga jual, dengan melakukan pengolahan kita juga bisa membuka lapangan kerja, memberdayakan UMKM, mengeliatkan ekonomi, dan mendapatkan pemasukan negara dari pacak, royalti, PNPB, dividen, maupun bea ekspor," dorong Gibran.

Gibran ingin hal yang dilakukan negara-negara lain, bahkan oleh negara yang tidak memiliki sumber daya alam sekali pun bisa dilakukan oleh Indonesia.

"Mereka mengimpor bahan mentah, diolah, kemudian diekspor lagi, termasuk ke negara asal sumber daya alam itu sendiri. Lalu nilai tambahnya kemana? Uangnya yang dapat siapa? Lapangan kerjanya siapa yang menikmati? Ya negara yang mengolah itu," Gibran menandasi.

Sentimen: positif (99.8%)