Sentimen
Negatif (79%)
27 Apr 2025 : 08.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Teluk Bintuni

Kasus: Zona Hijau, Zona kuning, zona merah

Tokoh Terkait
Ignatius Benny

Ignatius Benny

Ignatius Benny Ady Prabowo

Ignatius Benny Ady Prabowo

Cerita di Balik Pencarian Iptu Tomi Marbun yang Hilang 4 Bulan, Anggota Sempat Kritis Diserang Lebah - Halaman all

27 Apr 2025 : 08.20 Views 18

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Nasional

Cerita di Balik Pencarian Iptu Tomi Marbun yang Hilang 4 Bulan, Anggota Sempat Kritis Diserang Lebah - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, TELUK BINTUNI - Sudah 4 bulan lamanya Kasatreskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun dinyatakan hilang.

Iptu Tomi Marbun sebelumnya dinyatakan hilang di Sungai Kali Rawara. saat tengah bertugas menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua pada Desember 2024 lalu.

Hingga kini belum diketahui nasib Iptu Tomi Marbun.

Berbagai upaya pun telah ditempuh aparat untuk menemukan Iptu Tomi Marbun.

Namun hasilnya masih nihil.

Terkini dilakukan Operasi Alpha Bravo Moskona 2025 (AP Moskona) untuk mencari Iptu Tomi Marbun.

Berbagai hambatan dan rintangan selama operasi AB Moskona ini dialami para personel.

Dari mulai rawannya lokasi pencarian yang masuk dalam area KKB hingga medan yang berat serta cuaca yang tidak mendukung.

Salah satunya dialami Bharatu Komang Ngurah, Satgas SAR Korbrimob Polri yang tergabung dalam Operasi AB Moskona.

Dia sempat kritis usai diserang lebah hutan saat bertugas melakukan pencarian Iptu Tomi Marbun bersama dengan rekan lainnya.

Namun kini kondisinya sudah membaik.

Hal ini seperti dituturkan Kaposko Operasi AB Moskona, KBP Teguh Triwantoro dalam wawancara yang digelar di Posko Operasi AB Moskona.

Teguh mengatakan, pada Sabtu (26/4/2025), satu personel Polri mengalami insiden serius tersengat kawanan hewan (lebah) saat menjalankan tugas SAR di tengah medan berat hutan Papua.

"Tadi baru saja kita evakuasi darurat, personel Satgas SAR Korbrimob Polri yang tergabung dalam Operasi Alpha Bravo Moskona 2025. Untuk Satgas SAR ini sudah mendahului berada di hutan," ujar KBP Teguh.

Ia menjelaskan, insiden terjadi ketika tim tengah menyusuri area di antara Kali Cempedak dan lokasi dugaan hilangnya Iptu Tomi Marbun.

Ibunda Iptu Tomi Samuel Marbun yakni Elfrida br Gultom masih berharap putranya bisa ditemukan. Sejak delapan hari pencarian, tak ada perkembangan apapun, Kamis (26/12/2024) (Tribunmedan.com/ Alija Magribi)

Sekitar pukul 13.00 WIT, laporan diterima melalui HT satelit bahwa salah satu anggota, Bharatu Komang Ngurah, mengalami sengatan hewan beberapa kali di tubuhnya.

"Pada waktu kita drop logistik ke jajaran tim, kami mendapatkan laporan bahwa ada satu anggota terkena sengatan hewan, dalam hal ini lebah. Lokasinya ada di tengah hutan, di antara Kali Cempedak dan TKP hilangnya Iptu Tomi," terang KBP Teguh.

Teguh mengatakan medan yang sulit dan juga arus sungai yang deras, menjadi hambatan besar bagi proses evakuasi.

Bahkan helikopter yang dikerahkan untuk evakuasi sempat kesulitan mendarat di lokasi.

"Koordinat sudah dikirim, namun helikopter tidak bisa mendarat karena landing zone-nya tertutup arus sungai. Kami sempat melakukan manuver beberapa kali namun tetap tidak memungkinkan, sehingga kami kembali ke posko untuk konsolidasi," ungkapnya.

KBP Teguh menambahkan, kondisi Bharatu Komang sempat kritis akibat sengatan yang terjadi di beberapa titik.

Namun berkat kesigapan tim evakuasi, Subsatgas Dokkes dan semangat para personel, proses penyelamatan akhirnya berhasil dilakukan meski cuaca buruk menghambat kegiatan.

Dua Jalur Operasi Pencarian

Pada operasi AB Moskona hari keempat, Sabtu (26/4/2025) proses pencarian Iptu Tomi Marbun dimulai sejak pagi melalui dua jalur, yakni:

penyisiran menggunakan longboat menyusuri Kali Rawara di tiga zona pencarian yaitu Zona Merah, Zona Kuning dan Zona Hijau oleh masing-masing tim di tiap Zona

penyisiran darat menembus hutan lebat dan rawa-rawa dengan berjalan kaki oleh personel gabungan.

Fokus pencarian yang berada di wilayah yang dikategorikan sebagai Zona Merah, adalah area rawan perlintasan KKB yang diyakini sebagai titik hilangnya korban.

Zona Merah Pencarian dengan luas total area pencarian mencapai sekitar 132 kilometer persegi ini terbentang sepanjang 22 kilometer mengikuti aliran Kali Rawara, dengan lebar area pencarian +-300 Meter dari bibir kali di sisi kiri dan kanan menyesuaian dengan kontur dan hambatan medan yang dilalui.

Kegiatan penyisiran darat ini dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir bersama 120 personel gabungan yang terdiri dari 60 Personel SAR Brimob, 50 Personel Pengamanan Brimob, dan 10 Personel Polres Teluk Bintuni.

Seluruh Tim bergerak dengan berjalan kaki menyusuri setiap sektor secara menyeluruh.

Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan pencarian dilakukan dengan kehati-hatian dan meneliti setiap bagian area yang dilintasi.

"Selain penyisiran menggunakan perahu, personel juga melakukan pencarian darat dengan berjalan kaki, menyisir semak belukar, hutan belantara, tumpukan kayu, hingga area-area tersembunyi di sepanjang tepian kali," ujarnya.

Operasi pencarian ini akan terus dilanjutkan hingga diperoleh titik terang keberadaan Iptu Tomi Marbun.

Polda Papua Barat menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan proses ini secara tuntas dan memberikan kejelasan bagi keluarga serta institusi.

"Kami mengharapkan kesabaran dari semua pihak terhadap hasil proses pencarian ini, proses pencarian telah diupayakan maksimal namun hambatan alam baik hujan lebat dan angin, kuatnya arus sungai pasca hujan dan medan hutan lebat dan rawa-rawa, kami juga mempertimbangan keselamatan personel di lapangan," 
kata Kombes Benny.

Operasi AB Moskona tahap ketiga ini terus menunjukkan semangat tinggi dan dedikasi personel Polri meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan berat.

Dengan dukungan penuh dari semua pihak, upaya pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun diharapkan segera membuahkan hasil.

Tak Ada Sabotase

Sebelumnya Polisi memastikan tidak ada unsur sabotase kasus hilangnya Kasatreskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun ketika menumpas KKB pada Desember 2024 lalu.

Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Ongky Isgunawan menuturkan Tomi hanyut di sungai berarus deras saat operasi gabungan bersama TNI memburu KKB.

"Saya garis bawahi tidak ada di sini dugaan sabotase kejahatan dan sebagainya," kata Kombes Ongky saat dikonfirmasi, Selasa (18/3/2025).

Menurutnya, sungai yang dilintasi Iptu Tomi sangat deras.

Ongky menyebut sungai itu jarang dilintasi warga.

"Ini sungainya itu yang memang sungai masih perawan tidak pernah dilewati oleh orang, hanya orang segelintir aja yang pernah melewati, jadi arusnya sangat deras," imbuhnya.

Ketika itu, ada dua tim yang melakukan operasi memburu KKB.

Tim pertama berhasil melewati derasnya arus sungai.

Sementara tim kedua (Iptu Tomi Marbun) sempat dicegah untuk tidak menyeberang.

Namun dia tetap bersikeras menerjang arus sungai hingga berujung terseret arus.

"Pak Tomi ini memutuskan untuk tetap menyeberang di situ lah terseret arus. Memang pada saat itu, bulan November dan Desember itu sudah hujan di sini tinggi," ujar dia.

Tim melakukan upaya pencarian namun hingga kini Iptu Tomi tidak ditemukan.

Kronologis Hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun

Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, Kombes Ongky Isgunawan mengungkap kronologis hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun.

Saat itu personel gabungan TNI-Polri melakukan pergerakan untuk menangkap buronan KKB di Kampung Meyah Lama.

"Pergeseran pasukan TNI-Polri untuk mengejar dan menangkap buron KKB dimulai 15 Desember dengan titik awal di Kampung Argosigemerai SP 5, Teluk Bintuni," kata Ongky Isgunawan di Manokwari, Minggu (22/12/2024).

Pada 16 Desember 2024, pasukan tiba di Kali Meyerga selanjutnya berjalan kaki menuju Kali Biru melewati gunung Meyerga.

"Pada 17 Desember 2024, perjalanan dilanjutkan menuju Kali Cempedak, sebagian tim stand by dan sebagian tim bergerak ke Kampung Meyah Lama, lokasi pos KKB pimpinan Marten Aikinggin," kata Ongky Isgunawan.

Pada 18 Desember pukul 06.30 WIT, tim memantau wilayah menggunakan drone di sekitar kebun milik Marten Aikinggin.

Setelah terdeteksi keberadaannya, personel gabungan bergerak menuju kebun di seberang Kali Rawara.

"Dalam perjalanan menuju target lokasi, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi S Marbun tergelincir kemudian hanyut terbawa derasnya arus kali Rawara,” ucap Ongky Isgunawan.

Tim yang belum berhasil menyeberang mencari Tomi S Marbun, sementara tim yang sudah berhasil melewati kali Rawara melanjutkan perjalanan menuju Dusun Sagu Kampung Meyah Lama.

"Sekira pukul 08.00 WIT Rabu (18/12/2024) terjadi kontak tembak yang mengakibatkan Marthen Aikinggin tewas," ujarnya.

Kabid Humas membenarkan bahwa pencarian Kampung Meyah Lama masih terus berlangsung.

Ia mengatakan Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Choiruddin Wachid, bersama personel gabungan TNI-Polri serta elemen SAR dibantu dengan helikopter milik Baharkam Polri serta 1 heli lainnya masih melakukan pencarian Kampung Meyah Lama.

"Kami akan terus berusaha secara maksimal. Mohon doa dari seluruh masyarakat agar Iptu Tomi bissa ditemukan," harapnya.

Sentimen: negatif (79.9%)