Sentimen
Positif (86%)
11 Apr 2025 : 11.26
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Pancoran

Partai Terkait

SBY Kenang Momen Terakhir Bersama Titiek Puspa soal Proyek Kemanusiaan Megapolitan 11 April 2025

11 Apr 2025 : 11.26 Views 16

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

SBY Kenang Momen Terakhir Bersama Titiek Puspa soal Proyek Kemanusiaan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 April 2025

SBY Kenang Momen Terakhir Bersama Titiek Puspa soal Proyek Kemanusiaan Penulis JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ), mengenang momen kebersamaannya dengan almarhumah Titiek Puspa dalam sebuah proyek kemanusiaan yang menurutnya merupakan warisan berharga bagi generasi masa depan. "Tiga bulan yang lalu, saya sempat bersama-sama berilmu dengan beliau, karena kami sedang menjalankan proyek kemanusiaan. Proyek masa depan, proyek untuk anak cucu kita," ujar SBY dalam sambutan di rumah duka Titiek Puspa di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025). Dalam tayangan Kompas TV , SBY menyampaikan, proyek tersebut melibatkan 35 penyanyi lintas generasi, dari paling senior hingga penyanyi cilik, yang digagas untuk membawakan sebuah lagu bersama. "Dari 35 artis penyanyi Indonesia . Dari yang paling senior, hingga penyanyi cilik. Itu bentuk kepedulian dan cinta beliau pada bangsa, terutama melalui musik dan nilai-nilai kemanusiaan," imbuhnya. SBY sebelumnya datang secara langsung untuk melayat. Dalam kesempatan itu, ia memberikan penghormatan terakhir kepada sang maestro yang telah mengisi perjalanan bangsa dengan nada hingga puisi. "Hari ini kita kehilangan putri bangsa, sosok yang jasanya luar biasa. Kita mengenal Ibu Titiek Puspa sebagai seniman, budayawan, penyanyi, tokoh bangsa, dan maestro dalam dunia musik," ujar SBY. Menurut SBY, kontribusi Titiek Puspa tidak terbatas oleh waktu. Ia menilai almarhumah figur penting dalam lintas generasi, menyuarakan nilai kemanusiaan, kedamaian, dan kecintaan terhadap alam melalui lagu-lagunya yang abadi. "Beliau menjadi duka kesenian dan kebudayaan dalam segala zaman. Dari era Presiden Soekarno hingga masa saya mengemban amanah, almarhumah terus berkarya dan memberi pesan kepada bangsa lewat lagu-lagu yang penuh makna," kata SBY. Untuk diketahui, Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis (10/4/2025) dalam usia 87 tahun karena sakit. Ia dikenal sebagai “Penyanyi Istana Negara” era Presiden Soekarno dan telah berkarya selama lebih dari enam dekade. Anak Titiek Puspa, Petty Tunjungsari, mengenang ibunya sebagai sosok yang selalu ingin memberi manfaat bagi sesama, terutama melalui seni. “Sepanjang mengenal ibu saya, 65 tahun saya belajar menjadi anaknya Titiek Puspa, beliau itu orang yang harus bermanfaat bagi sesama dalam bentuk berkesenian atau lainnya,” kata Petty. Petty juga mengungkap bahwa sang ibunda telah mempersiapkan dirinya secara spiritual sebelum berpulang. “Beliau sudah sering mengatakan kepada saya dan adik saya, dalam bahasa Jawa: Gusti Allah monggo kulo dipundhut (Silakan saya diambil),” ucapnya lirih. Jenazah Titiek Puspa dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Jumat siang, usai shalat Jumat, tepatnya di Blok AA 1. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (86.5%)