Sentimen
Positif (100%)
4 Apr 2025 : 16.09
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Partai Terkait

30 Ide Halalbihalal Tahun 2025, Lengkap dengan Sejarah dan Maknanya - Halaman all

4 Apr 2025 : 16.09 Views 15

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Nasional

30 Ide Halalbihalal Tahun 2025, Lengkap dengan Sejarah dan Maknanya - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Simak ide tema halalbihalal yang cocok digunakan pada tahun 2025.

Halalbihalal merupakan  tradisi yang selalu hadir saat Idul fitri.

Mengutip dari kemenkopmk.go.id, halalbihalal dilakukan dengan bersilaturahmi ke rumah tetangga, saudara, dan kerabat.

Pada acara halalbihalal, tiap orang akan saling memaafkan dan bersalam-salaman.

Acara ini menjadi tradisi yang terus berkembang hingga saat ini.

Tradisi ini merupakan tradisi asli Indonesia yang tak dapat ditemukan di negara-negara lain.

30 Ide Tema Halal Bi Halal Tahun 2025

"Sucikan Hati, Eratkan Silaturahmi di hari yang Fitri"

"Merajut Ukhuwah, Menyambut Berkah Idul Fitri"

"Dengan Silaturahmi, Kita Raih Ridha Ilahi"

"Halal Bihalal: Saatnya Kembali ke Fitrah"

"Maafkan, Lupakan, dan Cintai dalam Kasih Sayang Allah"
 
"Kita Kuat Karena Kita Satu"

"Bersama Kita Bangkit, Bersatu dalam Silaturahmi"

"Sambung Rasa, Satukan Asa"

"Dari Hati ke Hati, Kita Jalin Harmoni"

"Satu Hati dalam Silaturahmi, Satu Langkah Menuju Kebaikan"
 
"Silaturahmi Tanpa Batas, Maafkan dengan Tulus"

"Reconnect, Reunite, Rebond"

"Bersih dari Dendam, Upgrade Keikhlasan"

"Ngopi, Ngobrol, Ngomong Maaf: Halal Bihalal Zaman Now"

"Swipe Up Silaturahmi, Like Maaf Tulus"
 
"Kembali ke Akar, Kuatkan Keluarga Besar"

"Menjaga Warisan, Mengikat Persaudaraan"

"Tradisi Berlanjut, Cinta Tak Pernah Surut"

"Tali Kasih dalam Bingkai Keluarga"

"Lebaran Adalah Rumah untuk Pulang"

"Sinergi dalam Silaturahmi, Sukses dalam Kolaborasi"

"Maaf, Motivasi, dan Momentum untuk Berkarya"

"Bangun Semangat Baru, Lewat Silaturahmi yang Tangguh"

"Satu Visi, Satu Hati, Menuju Prestasi"

"Bermaaf-maafan, Bersinergi untuk Masa Depan"

 "Reset Hati, Reboot Silaturahmi"

"Maaf Bukan Sekadar Kata, Tapi Niat yang Nyata"

"Kebaikan yang Dirayakan, Maaf yang Dihidupkan"

"Lebaran Bukan Hanya Ketupat, Tapi Juga Keikhlasan"

"Halal Bihalal: Memaafkan dengan Gaya, Menyatukan Tanpa Batas"

Sejarah dan Makna Halal Bi Halal

Halalbihalal memang terdengar seperti berasal dari bahasa Arab.

Halalbihalal sebenarnya berasal dari kata serapan 'halal' dengan sisipan 'bi' yang berarti 'dengan' (bahasa Arab) di antara 'halal'.

Namun, halalbihalal sebenarnya bukan berasal dari Arab, melainkan merupakan tradisi yang dibuat di Indonesia.

Istilah halalbihalal berasal dari kata 'alal behalal' dan 'halal behalal'.

Kata ini masuk dalam kamu Jawa-Belanda karya Dr. Th. Pigeaud 1938.

Dalam kamus ini halal behalal berarti dengan salam (datang, pergi) untuk (memohon maaf atas kesalahan kepada orang lebih tua atau orang lainnya setelah puasa (Lebaran, Tahun Baru Jawa).

Sementara halal behalal diartikan sebagai dengan salam (datang, pergi) untuk (saling memaafkan di waktu Lebaran).

Asal usul istilah halal bihalal ini bermula dari pedagang martabak asal India di Taman Sriwedari Solo sekitar tahun 1935-1936. Pada saat itu, martabak tergolong makanan baru bagi masyarakat Indonesia.

Pedagang martabak ini dibantu dengan pembantu primbuminya kemudian mempromosikan dagangannya dengan kata-kata ‘martabak Malabar, halal bin halal, halal bin halal’.

Sejak saat itu, istilah halal bi halal mulai populer di masyarakat Solo.

Masyarakat kemudian menggunakan istilah ini untuk sebutan seperti pergi ke Sriwedari di hari lebaran atau silaturahmi pada hari Lebaran.

Kegiatan halalbihalal kemudian berkembang menjadi acara silaturahmi saling bermaafan saat Lebaran.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sentimen: positif (100%)