Sentimen
Negatif (76%)
8 Mar 2025 : 08.29
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Akhir Polemik Disertasi Bahlil: UI Minta Perbaiki, Bukan Batalkan

8 Mar 2025 : 08.29 Views 17

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Akhir Polemik Disertasi Bahlil: UI Minta Perbaiki, Bukan Batalkan

Akhir Polemik Disertasi Bahlil: UI Minta Perbaiki, Bukan Batalkan Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Isu pembatalan disertasi mahasiswa Program Doktor (S3) SKSG Universitas Indonesia (UI) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjadi perbincangan publik. Isu itu mencuat setelah dokumen diduga risalah rapat pleno Dewan Guru Besar (DGB) UI beredar luas di media sosial. Dalam risalah rapat pleno tertanggal 10 Januari 2025 itu, DGB UI merekomendasikan agar disertasi Bahlil dibatalkan karena ditemukan beberapa pelanggaran. Salah satunya adalah adanya ketidakjujuran dalam pengambilan data. Kemudian, data penelitian disertasi Bahlil didapatkan tanpa izin narasumber dan penggunaannya tidak transparan. Lalu, bagaimana sikap UI? Dalam konferensi pers, Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Heri Hermansyah menyampaikan hasil pertemuan empat Organ UI memutuskan memberikan rekomendasi pembinaan disertasi Bahlil, bukan pembatalan. "Di pertemuan terbatas empat organ UI, kemudian memutuskan untuk melakukan pembinaan (revisi atau perbaikan)," ujar Heri di Gedung FK UI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025). Heri mengatakan, pembinaan akan dilakukan kepada promotor, co-promotor, direktur, kepala program studi, dan mahasiswa terkait yang tak lain Bahlil. "Pembinaan ini dilakukan mulai dari penundaan kenaikan pangkat untuk jangka waktu tertentu," ucap Heri. Bahlil juga diminta menyampaikan permintaan maaf ke sivitas akademika karena disertasi gelar doktornya bermasalah. Heri menyebut, permintaan maaf itu merupakan bagian dari pembinaan terhadap Bahlil untuk memperbaiki disertasinya. "Pembinaan ini dilakukan, mulai dari penundaan kenaikan pangkat untuk jangka waktu tertentu, permintaan permohonan maaf pada sivitas akademik UI," ucap Heri. Merespons hal itu, Bahlil memastikan akan mengikuti apa pun yang diputuskan oleh UI terkait nasib disertasi doktoral dan gelar doktor yang diberikan kepadanya. Namun, Bahlil mengaku belum tahu UI telah memutuskan agar ia memperbaiki disertasinya setelah gelar doktornya sempat ditangguhkan. "Yang saya tahu apapun yang diputuskan, saya kan mahasiswa, apa pun yang diputuskan oleh UI saya akan ikut," kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3/2025). Ketua umum Partai Golkar ini juga mengaku belum mengajukan perbaikan disertasi sejauh ini. Menurut Bahlil, dia tidak akan mengulangi disertasinya dari awal. "Tapi yang saya tahu, memang perbaikan, ya kita perbaiki, karena memang saya belum mengajukan perbaikan," kata dia. Sejauh ini, Bahlil belum menyampaikan permintaan maaf terkait polemik tersebut. Sebab, Bahlil mengaku belum mengetahui keputusan terkait kewajiban dirinya meminta maaf.  "Saya belum... Yang saya tahu cuma ini ya, saya menghargai apa pun yang diputuskan oleh UI ya, karena saya kan sebagai mahasiswa," ujar Bahlil. Bahlil mengatakan, dia harus membaca detail putusan terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang harus ia lakukan. Sejauh ini, hal yang dia tahu dari media baru kewajiban memperbaiki disertasi. "Dan memang sejak saya ujian terbuka dinyatakan belum selesai langsung karena harus ada perbaikan. Dan perbaikan saya masih berproses," imbuhnya. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (76.2%)