Sentimen
Google Uji Versi AI-Only untuk Mesin Pencari
Voi.id
Jenis Media: News

JAKARTA - Google, anak perusahaan Alphabet, meluncurkan versi eksperimental dari mesin pencarinya pada Rabu 5 Maret yang sepenuhnya menghilangkan tampilan 10 tautan biru klasik. Google, menggantinya dengan ringkasan yang dihasilkan AI.
Fitur baru ini tersedia bagi pelanggan Google One AI Premium, yang dapat mengaksesnya melalui halaman hasil pencarian dengan mengklik tab "AI Mode" di samping opsi lain seperti Gambar dan Peta.
"Kami mendengar dari pengguna tingkat lanjut bahwa mereka menginginkan respons AI untuk lebih banyak pencarian mereka," kata Robby Stein, Wakil Presiden Produk, dalam sebuah posting blog.
Google One AI Premium adalah paket berlangganan seharga 19,99 dolar AS (RP326 ribu) per bulan yang menawarkan penyimpanan cloud tambahan serta akses khusus ke beberapa fitur AI.
Saat ini, Google telah menampilkan AI Overviews, yaitu ringkasan yang muncul di bagian atas hasil pencarian tradisional, untuk pengguna di lebih dari 100 negara. Perusahaan mulai menambahkan iklan ke AI Overviews sejak Mei 2024.
Dengan AI Mode, pengguna akan melihat ringkasan AI yang lebih mendalam dengan tautan ke halaman web yang dikutip. Alih-alih menampilkan 10 tautan biru, Google menggantinya dengan bilah pencarian untuk pertanyaan lanjutan.
Google menyebutkan bahwa AI Mode didukung oleh versi khusus model Gemini 2.0, yang memiliki kemampuan penalaran lebih baik untuk menangani kueri kompleks.
Alphabet meraih pendapatan sebesar 350 miliar dolar AS (Rp5.715 triliun) pada 2024, sebagian besar berasal dari iklan pencarian. Namun, perusahaan menghadapi tantangan besar terhadap bisnis intinya dari pesaing AI seperti OpenAI, yang didukung Microsoft. OpenAI menambahkan fungsi pencarian ke ChatGPT pada Oktober 2024.
Google menjadikan integrasi AI ke dalam pencarian sebagai strategi utama. Kepala investasi Alphabet, Ruth Porat, menegaskan hal ini dalam konferensi Reuters NEXT pada Desember 2024.
Namun, langkah ini juga menuai kritik. Pada Februari, perusahaan edtech Chegg menggugat Google. Mereka menuduh fitur pratinjau AI-nya mengikis permintaan terhadap konten orisinal dan melemahkan daya saing penerbit.
Sentimen: positif (72.7%)