Sentimen
Negatif (100%)
7 Mar 2025 : 04.17
Partai Terkait
Tokoh Terkait

Tunjukkan Niat Israel Menjadikan Pendudukannya di Palestina Permanen

7 Mar 2025 : 04.17 Views 24

Voi.id Voi.id Jenis Media: News

Tunjukkan Niat Israel Menjadikan Pendudukannya di Palestina Permanen

JAKARTA - Indonesia mengutuk keras terus berlanjutnya operasi militer Israel di Tepi Barat yang dinilai menunjukkan niat untuk menjadikan pendudukannya permanen di wilayah Palestina.

Israel diketahui melancarkan operasi militer ke wilayah Tepi Barat pada 21 Januari lalu, dua hari setelah kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok militan Palestina Hamas berlaku di Jalur Gaza.

Serangan di Tepi Barat secara bertahap meluas, mencakup beberapa kamp pengungsi di dekat Kota Jenin, Tulkarm dan Tubas.

"Indonesia mengutuk keras operasi militer besar-besaran oleh Israel terhadap masyarakat Palestina di Tepi Barat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Roy Soemirat dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis 6 Maret.

"Operasi ini kembali menunjukan niat utama Israel untuk menjadikan pendudukannya permanen di wilayah Palestina," tandasnya.

"Indonesia tidak akan pernah lelah terus menekankan akar permasalahan konflik ini adalah penyangkalan terhadap hak rakyat palestina menentukan nasibnya sendiri," tambah Roy.

Diketahui, sedikitnya 40.000 warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di Jenin dan kota terdekat Tulkarm di Tepi Barat utara sejak Israel memulai operasinya bulan lalu setelah mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza setelah 15 bulan perang, dikutip dari Reuters.

Delapan puluh dua warga Palestina tewas di Tepi Barat antara 1 Januari dan 13 Februari, menurut data terbaru WHO.

Bulan lalu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Hari Senin mengutuk meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel, serta seruan aneksasi menyusul pengumuman perluasan operasi militer Israel di Tepi Barat, Palestina.

"Saya sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan di Tepi Barat yang diduduki oleh pemukim Israel dan pelanggaran lainnya, serta seruan untuk aneksasi," kata Sekjen Guterres kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Swiss melansir Daily Sabah.

Akhir bulan lalu, militer Israel juga mengumumkan pengerahan tank di Jenin, tempat mereka "memperluas" operasi.

Ini menandai pertama kalinya tank beroperasi di Tepi Barat sejak berakhirnya intifada Palestina kedua, atau pemberontakan, pada tahun 2005.

Kekerasan di Kawasan Tepi Barat melonjak sejak dimulainya perang Gaza, yang pecah setelah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel.

Pekan lalu, organisasi hak asasi manusia internasional, Human Rights Watch, memperingatkan Israel agar tidak mengulangi pelanggaran di Jalur Gaza di Tepi Barat yang diduduki.

Human Rights Watch mengimbau negara-negara untuk mengambil tindakan guna mencegah kekejaman lebih lanjut di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk dengan menjatuhkan sanksi yang ditujukan kepada mereka yang terlibat dalam pelanggaran serius yang sedang berlangsung, menangguhkan transfer senjata ke Israel, melarang perdagangan dengan permukiman ilegal Israel.

Sentimen: negatif (100%)