Trump Dikabarkan Pertimbangkan Akhiri Bantuan Militer ke Ukraina Buntut Debat Panas dengan Zelenskyy
Voi.id
Jenis Media: News

JAKARTA - Pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri semua pengiriman bantuan militer ke Ukraina. Kabar ini berembus usai debat panas Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dengan Trump dan Wapres JD Vance di Gedung Putih.
Laporan ini ditulis The Washington Post yang mengutip sumber sebagaimana dilansir TASS, Sabtu, 1 Maret.
Pasokan militer dapat dihentikan “sebagai respons atas pernyataan” Volodymyr Zelenskyy pada pertemuan dengan Trump di Gedung Putih dan “persepsinya terkait proses perdamaian,” menurut laporan tersebut.
Keputusan tersebut, jika diambil, akan berlaku untuk radar, kendaraan, amunisi dan rudal senilai miliaran dolar yang menunggu pengiriman ke Ukraina melalui otoritas penarikan presiden, kata seorang pejabat, yang berbicara tanpa menyebut nama untuk membahas topik sensitif.
Terkait pertemuan di ruang Oval Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump menganggap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertindak berlebihan. Zelenskyy diminta memastikan niatnya untuk berdamai dengan Rusia.
"Kami mengadakan pertemuan hari ini, seperti yang Anda tahu, dengan Presiden Zelenskyy, dan menurut saya pertemuan itu tidak berjalan dengan baik. Dari sudut pandangnya, saya pikir dia terlalu berlebihan. Kami menginginkan perdamaian," kata Trump kepada wartawan usai pertemuan di Gedung Putih dilansir TASS, Sabtu, 1 Maret.
Ketika ditanya apa yang harus dilakukan Zelenskyy agar perundingan dilanjutkan, Trump mengatakan: "Apa yang harus dia katakan, saya ingin berdamai. Dia tidak harus berdiri di sana dan mengatakan ini, Putin itu, semua hal negatif tentang (Presiden Rusia Vladimir) Putin. Dia harus mengatakan, saya ingin berdamai. Saya tidak ingin berperang lagi.”
"Kami mencari perdamaian. Kami tidak mencari seseorang yang akan menunjukkan kekuatan yang kuat dan kemudian tidak berdamai karena mereka merasa berani, dan itulah yang saya lihat terjadi. Saya mencari perdamaian. Kami tidak ingin terlibat dalam perang sepuluh tahun dan bermain-main. Kami menginginkan perdamaian dan saya hanya mendapat kesan bahwa jika kami melakukan itu (perjanjian minerla), jika kami ikut serta, dia mencari sesuatu yang tidak saya cari. Dia ingin terus berjuang, berjuang, berjuang. Kami ingin mengakhiri kematian ini,” tegas Trump.
"Tetapi dia menghadapi kartu yang sangat lemah. Jika kami menandatangani kontrak, dia mendapatkan kartu yang sangat kuat, dan kemudian dia tidak ingin berdamai. Sederhana sekali," sambung Trump.
Sentimen: positif (65.3%)