Sentimen
Negatif (100%)
27 Feb 2025 : 11.11
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yerusalem

Partai Terkait

Tepi Barat yang Bisa Menjadi 'Gaza Baru' di Palestina

27 Feb 2025 : 11.11 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

Tepi Barat yang Bisa Menjadi 'Gaza Baru' di Palestina

PIKIRAN RAKYAT - Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) prihatin dengan kondisi masyarakat di Tepi Barat atau West Bank, Palestina.

Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini mengatakan orang-orang yang berada di Tepi Barat mengalami dampak buruk imbas serangan Israel di wilayah tersebut sejak 5 minggu lalu.

Lazzarini mengatakan 60 orang termasuk anak-anak tewas imbas agresi Israel. Selain itu, infrastruktur publik juga mengalami kehancuran dan bisa mengganggu aktivitas warga.

“Kehidupan masyarakat berubah drastis, trauma dan kehilangan kembali menghantui. Sekitar 40.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka, terutama di kamp pengungsian di wilayah utara,” ujarnya dilaporkan kantor berita Palestina, WAFA.

Tak hanya itu, Israel juga telah membatasi aktivitas warga Palestina di Tepi Barat. Hal ini menimbulkan ketakutan, ketidakpastian, dan kesedihan.

"Lebih dari 5.000 anak yang biasanya bersekolah di sekolah UNRWA telah kehilangan kesempatan pendidikan, beberapa di antaranya telah kehilangan kesempatan pendidikan selama lebih dari 10 minggu," katanya.

Belum lagi, pasien-pasien yang dirawat tidak dapat mengakses layanan kesehatan. Juga, warga yang tinggal di Tepi Barat tidak mendapatkan air, listrik, dan layanan dasar lainnya.

Saat ini semakin banyak orang yang bergantung pada bantuan kemanusiaan di tengah lembaga-lembaga bantuan kewalahan dan sangat kekurangan sumber daya.

“Tim UNRWA kami melacak orang-orang yang mengungsi dan terus menyediakan mereka makanan yang sangat dibutuhkan, perawatan kesehatan, dan kebutuhan dasar untuk menjaga mereka tetap hangat,” tutur pejabat PBB tersebut.

Lazzarini menyebut Tepi Barat saat ini tengah menjadi medan perang dan bisa saja menjadi ‘Gaza Baru’ jika melihat situasi yang ada.

"Warga Palestina adalah yang paling menderita. Ini harus diakhiri," katanya.

Prihatin

Melihat situasi terkini di Tepi Barat, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyatakan keprihatinan dengan kondisi yang ada.

“Komite Palang Merah Internasional sangat prihatin dengan dampak operasi keamanan yang sedang berlangsung terhadap penduduk sipil di Jenin dan Tulkarem, Tubas dan lokasi lain di Tepi Barat utara," kata ICRC dalam sebuah pernyataan dilaporkan Anadolu.

Operasi yang dilakukan Israel telah menyebabkan warga sipil mengungsi. Tak hanya itu, warga Palestina juga dihadapkan situasi sulit dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, perawatan medis, dan tempat tinggal.

Tentara Israel melancarkan operasi militer di Tepi Barat utara sejak bulan lalu, menewaskan sedikitnya 60 orang dan membuat ribuan orang mengungsi.

Itu merupakan serangan militer Israel terbaru dalam eskalasi yang sedang berlangsung di Tepi Barat, di mana sedikitnya 923 warga Palestina tewas dan hampir 7.000 orang terluka dalam serangan tentara Israel dan pemukim ilegal sejak dimulainya serangan Israel terhadap Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

Mahkamah Internasional pada Juli mengatakan bahwa pendudukan lama Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal, dan menuntut evakuasi semua pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Sentimen: negatif (100%)