JAKARTA - Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard mengatakan lebih dari 100 pegawai intelijen dipecat karena percakapan seksual eksplisit alias chat cabul.

Dalam wawancara dengan Fox News, Gabbard menyebut penggunaan alat Administrasi Keamanan Nasional oleh mereka sebagai “pelanggaran kepercayaan yang sangat besar” yang bertentangan dengan “aturan dan standar dasar seputar profesionalisme.”

“Saya mengeluarkan arahan hari ini bahwa mereka semua akan diberhentikan dan izin keamanan mereka akan dicabut,” kata Gabbard dilansir Reuters, Rabu, 26 Februari.

Aktivis konservatif Chris Rufo yang menulis untuk City Journal, pertama kali mengungkapkan berita tersebut pada Selasa, 25 Februari.

Juru bicara Kantor Direktur Intelijen Nasional mengatakan Gabbard telah mengirimkan memo yang mengarahkan semua badan intelijen untuk mengidentifikasi karyawan yang berpartisipasi dalam “ruang obrolan ‘cabul, pornografi, dan seksual eksplisit’” pada Jumat.

Dalam wawancaranya dengan Fox News, Gabbard mengatakan pemerintah akan terus "membersihkan internal”.

Kantor tersebut dalam beberapa minggu terakhir juga telah memecat karyawan yang memimpin inisiatif keberagaman di pemerintahan Biden.

Tidak jelas berapa banyak orang di komunitas intelijen yang diberitahu bahwa mereka akan dipecat. Upaya tersebut untuk sementara dihentikan sementara hakim federal meninjau legalitas tindakan tersebut.