Sentimen
Negatif (100%)
6 Feb 2025 : 12.24
Informasi Tambahan

Kab/Kota: New York

Kasus: Teroris

Partai Terkait

Sesi Tukar Kado, Netanyahu Hadiahi Trump Pager Emas, Presiden AS Beri Sebuah Foto untuk PM Israel - Halaman all

6 Feb 2025 : 12.24 Views 50

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Sesi Tukar Kado, Netanyahu Hadiahi Trump Pager Emas, Presiden AS Beri Sebuah Foto untuk PM Israel - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan hadiah berupa pager emas dan pager biasa kepada Presiden AS Donald Trump.

Hadiah tersebut tampaknya merujuk pada serangan besar yang terjadi di Lebanon pada September 2024, dikutip dari Middle East Eye.

Menurut laporkan, operasi tersebut menghancurkan jaringan komunikasi kelompok Hizbullah.

Dikutip dari Channel 12, Trump membalas hadiah tersebut dengan memberikan Netanyahu sebuah foto mereka berdua yang diambil saat kunjungan perdana menteri ke Amerika Serikat.

Foto itu disertai dedikasi, "Untuk Bibi, seorang pemimpin besar".

Trump Puji Serangan Pager di Lebananon: "Operasi Hebat"

Serangan pager yang terjadi pada 17 September 2024 melibatkan ledakan ribuan pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah di seluruh Lebanon.

Ledakan ini menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai kurang lebih 4.000 orang lainnya.

Para korban luka mengalami cedera di kepala dan perut.

Sementara beberapa kehilangan penglihatan atau anggota tubuh, terutama jari.

Di antara korban terdapat seorang gadis berusia 10 tahun yang terbunuh di Lembah Bekaa, Lebanon, ketika pager ayahnya, yang merupakan anggota Hizbullah, meledak.

Putra seorang anggota parlemen Hizbullah juga dilaporkan termasuk di antara mereka yang tewas

Keesokan harinya, serangkaian ledakan walkie-talkie turut terjadi, termasuk di sebuah pemakaman yang menewaskan lebih dari 20 orang yang sebelumnya tewas dalam ledakan pager.

Trump merujuk serangan tersebut sebagai "operasi besar", Times of Israel melaporkan.

Presiden AS juga mengakui keberhasilan operasi yang berfokus pada anggota Hizbullah Lebanon, meskipun banyak individu yang tidak berafiliasi dengan kelompok tersebut juga menjadi korban.

Beberapa non-kombatan yang tidak terkait dengan kelompok teroris itu juga turut menjadi korban.

Serangan di Lebanon ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara Israel dan Hizbullah, yang didukung oleh Iran.

Serangan tersebut merupakan bagian dari respons Israel terhadap serangan balasan yang dilakukan oleh Hizbullah, yang dimulai setelah serangan dari kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023.

Selama konflik ini, Israel memperintahkan serangan balasan terhadap kelompok Hizbullah sebagai bagian dari upaya untuk menanggapi ancaman yang terus meningkat dari kelompok teroris tersebut.

Operasi yang merusak infrastruktur komunikasi Hizbullah ini telah mengundang pujian dari Trump yang menilai langkah tersebut sebagai operasi yang sangat berhasil.

Meskipun menyebabkan korban jiwa di luar sasaran yang dimaksud, operasi tersebut dianggap sebagai sebuah keberhasilan besar.

Trump Berniat Ambil Alih Gaza

Dalam konferensi pers selama pertemuan Trump dan Netanyahu du Gedung Putih pada Selasa (4/2/2025) waktu AS, keduanya membahas tentang Jalur Gaza.

Presiden AS menyatakan akan mengambilalih Gaza dan memindahkan warga Palestina dari wilayah tersebut.

"AS akan mengambilalih Jalur Gaza, dan kami juga akan melakukan pembangunan di sana," kata Trump, dikutip dari The Guardian.

"Kami akan bertanggung jawab untuk membersihkan wilayah tersebut dari bom-bom yang belum meledak dan senjata-senjata berbahaya lainnya."

"Kami akan meratakan wilayah tersebut dan menghilangkan bangunan-bangunan yang hancur."

"Jika diperlukan, kami akan melakukannya."

"Kami akan mengambilalih, mengembangkannya, menciptakan ribuan lapangan pekerjaan, dan menjadikannya sesuatu yang dapat dibanggakan oleh seluruh Timur Tengah," tambahnya.

Ketika ditanya siapa yang akan tinggal di Gaza, Trump menyatakan, tempat itu bisa menjadi rumah bagi "masyarakat dunia".

Ia bahkan menggambarkan Gaza sebagai calon "Riviera-nya Timur Tengah."

Seruan pengambilalihan Gaza mendapat kecaman masyarakat internasional, termasuk Hamas.

Kelompok militan Hamas yang bermarkas di Gaza telah mengkritik pernyataan Trump, Indian Express melaporkan.

Mereka mengatakan gagasan Trump adalah "resep untuk menciptakan kekacauan" di Timur Tengah.

Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas di Gaza Utusan Palestina untuk PBB: Gaza Bukan Tanah Bebas yang Bisa Dirampas

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyampaikan pidato di hadapan wartawan di New York, menanggapi komentar Trump tentang ";pengambilalihan" Jalur Gaza.

"Jalur Gaza bukanlah tanah bebas yang bisa direbut oleh siapa pun," kata Mansour, dikutip dari Al Jazeera.

"Hari-hari seperti itu sudah berlalu. Setiap bidang tanah di negara mana pun adalah milik orang-orang yang tinggal di bidang tanah tersebut."

"Oleh karena itu, Anda tahu, kami bertekad untuk tetap berada di Jalur Gaza."

Pasukan Israel Kepung Kamp Far'a

Militer Israel telah melanjutkan pengepungan selama berhari-hari di kamp Far'a, selatan Tubas di Tepi Barat yang diduduki, menurut Al Jazeera Arabic.

Mereka mencegah penduduk di kamp menerima makanan dan air, sementara kru ambulans juga diblokir untuk memasuki area tersebut.

Pasukan Israel juga menyerbu kota Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki, dengan ledakan dilaporkan di sana, sumber lokal mengatakan kepada Al Jazeera Arabic.

Serangan Israel telah dilaporkan di lokasi lain di seluruh Tepi Barat yang diduduki, termasuk:

Kota Attil, sebelah utara Tulkarem, tempat seorang pria Palestina ditangkap. Kota Jenin, tempat dua orang pria ditangkap. Kota Tammun, sebelah selatan Tubas, tempat seorang pria dan kedua putranya ditangkap. Kota Nablus.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sentimen: negatif (100%)