Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Apple
Tokoh Terkait
Perplexity AI Ajukan Tawaran Merger dengan TikTok AS
Voi.id
Jenis Media: News
![Perplexity AI Ajukan Tawaran Merger dengan TikTok AS](https://i2.wp.com/imgsrv2.voi.id/IMkKjrwdJscDbB9oHPIWqrZKAPNkV8_sMg2mTbfhpjI/rs:fill/w:800/h:450/g:sm/wm:1:nowe:0:0:1/bG9jYWw6Ly8vcHVibGlzaGVycy80NTI3MzQvMjAyNTAxMTkyMTE2LW1haW4uY3JvcHBlZF8xNzM3Mjk2MTk1LmpwZWc.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
JAKARTA – Startup mesin pencari asal Amerika Serikat, Perplexity AI, mengajukan tawaran pada Sabtu 18 Januari untuk bergabung dengan TikTok AS. Tawaran tersebut diajukan kepada ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di China, menurut sumber yang akrab dengan rencana ini.
TikTok menghadapi ancaman larangan operasional di Amerika Serikat mulai Minggu 19 Januari jika tidak memutuskan hubungan dengan ByteDance. Namun, Presiden AS terpilih Donald Trump pada Sabtu 18 Januari menyatakan bahwa ia kemungkinan akan memberikan perpanjangan waktu selama 90 hari kepada TikTok pada Senin mendatang.
Menurut laporan awal dari CNBC, Perplexity AI mengusulkan merger dengan TikTok AS yang kemudian akan digabungkan dengan New Capital Partners untuk membentuk entitas baru. Struktur baru ini memungkinkan sebagian besar investor ByteDance tetap mempertahankan kepemilikan saham mereka, sekaligus memperluas konten video di platform Perplexity, ujar sumber yang meminta anonimitas karena isu ini bersifat rahasia.
Menurut sumber tersebut, Perplexity AI percaya bahwa tawaran ini memiliki peluang besar untuk diterima karena bersifat merger, bukan penjualan. Merger ini bertujuan menciptakan entitas baru yang menguntungkan kedua belah pihak, serta mengurangi tekanan politik terhadap TikTok di Amerika Serikat.
Perplexity AI dikenal sebagai startup mesin pencari yang menggunakan model bahasa besar (large language models) untuk memberikan jawaban cepat dengan sumber dan kutipan yang jelas. Teknologi ini memanfaatkan berbagai model canggih, termasuk dari OpenAI dan model open-source Llama milik Meta Platforms.
Tanggapan TikTok dan ByteDance
Hingga berita ini diturunkan, TikTok belum memberikan komentar resmi terkait tawaran dari Perplexity AI. New Capital Partners, yang menjadi bagian dari rencana merger ini, juga belum dapat dihubungi untuk memberikan tanggapan.
Dalam pernyataannya pada Jumat lalu, TikTok menyebutkan bahwa platform tersebut akan menghentikan layanannya di Amerika Serikat mulai Minggu 19 Januari kecuali pemerintahan Presiden Joe Biden memberikan jaminan kepada perusahaan-perusahaan seperti Apple dan Google bahwa mereka tidak akan menghadapi tindakan hukum jika larangan diberlakukan.
Dampak Merger
Jika berhasil, merger antara Perplexity AI dan TikTok AS dapat menciptakan sinergi yang kuat antara teknologi pencarian berbasis AI milik Perplexity dan popularitas TikTok yang telah memikat hampir setengah populasi Amerika. Selain itu, langkah ini dapat memberikan solusi strategis untuk mempertahankan operasional TikTok di Amerika Serikat tanpa melibatkan penjualan langsung, yang selama ini menjadi isu sensitif bagi ByteDance.
TikTok, yang telah memainkan peran besar dalam membangun budaya online, mendukung usaha kecil, dan menjadi platform hiburan utama, kini berada di persimpangan penting. Dengan ancaman larangan operasional yang semakin dekat, keputusan pemerintah Amerika Serikat mengenai tawaran merger ini akan menjadi faktor kunci bagi masa depan TikTok di negara tersebut.
Sementara itu, komunitas pengguna TikTok dan pelaku usaha kecil yang bergantung pada platform ini terus berharap agar masalah ini dapat diselesaikan tanpa harus kehilangan akses ke salah satu platform media sosial paling populer di dunia.
Sentimen: positif (76.2%)