Espos.id, JAKARTA - Diplomat senior dan ahli hukum laut internasional Indonesia, Hasjim Djalal, mengembuskan nafas terakhirnya pada usia 90 tahun di Jakarta pada Minggu (12/1/2025) pukul 16.40 WIB. Kabar wafatnya Hasjim Djalal diumumkan oleh diplomat dan mantan Wakil Menteri Luar Negeri era Presiden SBY, Dino Patti Djalal, yang juga merupakan putranya, melalui media sosial X. 

“Prof Dr. Hasjim Djalal menghembuskan nafas terakhir hari ini jam 16:40 (WIB). Almarhum adalah diplomat pejuang wawasan nusantara,” tulis Dino. “Mohon doanya agar arwah beliau mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT dan agar jasa-jasanya untuk NKRI selalu dikenang dengan baik. Amin,” sebut Dino pula. Pernyataan resmi keluarga menyebut almarhum disemayamkan di rumah duka di Jl. Taman Cilandak III, Jakarta Selatan, dan rencananya dimakamkan pada Senin (13/1/2025).

Lahir pada tahun 1934, Hasjim Djalal adalah diplomat senior Indonesia yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1981—1983, kemudian Kanada pada 1983—1985, dan untuk Jerman pada periode 1990—1993. Hasjim diketahui menjadi salah satu diplomat yang berperan dalam penyusunan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (United Nations Convention of the Law on the Sea, UNCLOS) yang disahkan pada 1982.

Menurut keterangan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Hasjim bersama menteri luar negeri kala itu, Mochtar Kusumaatmadja, berperan memperjuangkan gagasan negara kepulauan serta Wawasan Nusantara, sebagaimana diamanatkan Deklarasi Juanda, supaya diakui komunitas internasional.

Alumnus Universitas Virginia ini juga produktif menghasilkan karya sesuai kompetensinya seperti menulis buku Indonesian Struggle for the Law of the Sea (1979), Indonesia and the Law of the Sea (1995), dan Preventive Diplomacy in Southeast Asia: Lesson Learned (2003).