Sentimen
Undefined (0%)
4 Jan 2025 : 16.13
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Tokoh Terkait

Diresmikan, IKM Sri Kayu Gilingan Diharapkan Bisa Genjot Ekspor Mebel Kota Solo

4 Jan 2025 : 16.13 Views 17

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Diresmikan, IKM Sri Kayu Gilingan Diharapkan Bisa Genjot Ekspor Mebel Kota Solo

Esposin, SOLO–Pembangunan sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Sri Kayu di Gilingan, Banjarsari, Solo, akhirnya rampung dan telah diresmikan pada Senin (30/12/2024) lalu. Diharapkan sentra tersebut bisa menggenjot geliat ekspor mebel di Kota Solo.

Kasubdit Bidang Barang, Kayu dan Furniture Direktorat Jenderal (Ditjen) Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Tri Harsono menilai Solo sebagai kota yang aktif dalam pengelolaan sentra industri kayu. Oleh karena itu Kementerian Perindustrian pada 2021 menyetujui proposal pembangunan IKM Sri Kayu yang diajukan Pemkot Solo.

Tri berharap dengan adanya IKM Sri Kayu bisa mengatasi beberapa masalah yang kerap dialami pelaku industri mebel skala kecil. Beberapa masalah itu di antaranya: kesulitan dalam mengakses pasar, memperoleh permodalan, membentuk jaringan global, dan keterbatasan teknologi dan informasi bisnis.

“Salah satu upaya pemerintah melakukan pembangunan IKM ini melalui DAK adalah untuk membantu meningkatkan produktivitas, jangkauan pasar, dan kemitraan dari produk mebel yang dihasilkan. Selain itu bisa menambah daya saing dengan pemanfaatan sentra IKM,” kata dia saat meresmikan IKM Srikayu.

Penelusuran Espos di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Solo, pembangunan IKM Sri Kayu menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dengan pagu sebesar Rp46.380.610.000.

Dia juga berpesan agar ke depan semua stakeholder saling bahu-membahu agar meningkatkan kemampuan IKM Sri Kayu agar mampu menghasilkan produk yang berdaya saing. Hingga pada akhirnya nanti bisa menggenjot pasar ekspor.

“Industri furniture adalah industri hilir dimana produknya punya nilai tambah yang tinggi orientasi ekspor yang secara aktif memberikan dampak positif perekonomian Indonesia. Kinerja perdagangan furniture hingga September 2024 mencapai USD1,6 miliar  padahal potensi pasar global furniture mencapai USD629 miliar. Sehingga pasar ini jadi peluang industri pasar global,” jelas dia.

Wali Kota Solo Teguh Prakosa meminta Dinas Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Solo agar gerak cepat untuk menghasilkan kerja sama dengan semua pihak. Harapannya industri mebel di Solo bisa segera merambah pasar ekspor dan membranding Solo sebagai Kota Furniture atau Mebel.

“Dengan begitu Kota Solo bisa memperoleh pendapatan di luar pendapatan yang rutin-rutin. Karena kita ini kota jasa dan perdagangan, dengan adanya IKM Sri Kayu maka bisa meningkatkan kualitas mebel Solo maupun wilayah sekitarnya,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Solo, Wahyu Kristina, menjelaskan pembangunan sentra IKM Sri Kayu ini juga untuk membuat produk-produk furniture lebih inovatif, kreatif dan bisa bersaing di pasar global.

"Pasar mebel awalnya namun supaya bisa produknya lebih modern, inovatif dan lebih mampu bersaing di pasar global. Siapa yang masuk ke sana, tentunya yang memiliki kriteria sebagai sentra, jadi dia mampu produksi, berinovasi dan mampu bersaing," ucap dia.

Kristina mengklaim selama satu tahun ke belakang sudah melakukan pelatihan kepada pelaku industri mebel, mulai dari produksi, manajemen, keuangan pemasaran, diversifikasi usaha, digitalisasi, sampai dengan ekspor. Semua disiapkan untuk mereka masuk ke persaingan global.

Pantauan Espos, IKM Sri Kayu terdiri dari tiga lantai serta dilengkapi puluhan alat canggih untuk memproduksi mebel dari awal hingga akhir. Bangunan ini juga dilengkapi ruang, ruang produksi, ruang finishing, hingga ruang pemasaran dan pameran yang bisa digunakan untuk mendisplay hasil produksi mebel yang telah dibuat para pengrajin.

Sentimen: neutral (0%)