Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Hindu
Kab/Kota: Lombok, Madura, Solo
Tokoh Terkait
Solopos Hari Ini : Skema 11/12 demi PPN Tetap 11%
Espos.id Jenis Media: News
Esposin, SOLO—Harian Umum Solopos edisi hari ini, Sabtu (4/1/2025), mengangkat headline tentang Keputusan Presiden Prabowo Subianto menahan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk barang dan jasa umum tetap 11% membuat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memutar otak.
Diberitakan Solopos hari ini, Ditjen Pajak mencarikan redaksional agar keputusan tersebut tak berbenturan dengan Undang-Undang No. 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Pajak (HPP). Pemerintah dan DPR, lewat UU HPP, sepakat menaikkan PPN bertahap dan dijadwalkan menjadi 12% pada 1 Januari 2025. Kemudian, Ditjen Pajak menggunakan skema Dasar Pengenaan Pajak (DPP) agar tarif PPN yang dibebankan ke masyarakat tetap 11%.
Direktur Jenderal Pajak, Suryo Utomo, menjelaskan pertimbangan menggunakan DPP sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menyampaikan barang/jasa kena PPN 12% hanya yang tergolong mewah.
“Seperti apa untuk menetralisasi 12% menjadi 11%? Caranya ya kita tetapkan semacam koefisien yang menjadi nilai lain, 11/12 x 12% sama dengan 11%. Ini kira-kira yang menjadi pertimbangan, dibandingkan dengan cara yang lain, ini paling mungkin kita jalankan,” ujarnya dalam Media Briefing, Kamis (2/1/2025).
Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan PPN 12% hanya berlaku untuk barang mewah pada pengujung tahun atau 31 Desember 2024 sore hari. Kurang dari satu hari sebelum PPN 12% resmi berlaku. Dengan keterbatasan waktu tersebut, Suryo menyampaikan pihaknya harus menggunakan infrastruktur yang sudah ada dalam Undang-Undang (UU) PPN yakni mengatur melalui frasa ’menggunakan nilai lain’.
Ujian Kekuatan Figur pada Pilpres 2029
JAKARTA—Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menghapus ambang batas dukungan partai politik (parpol) dalam pencalonan presiden dan wakil presiden dinilai masih berpeluang dimanfaatkan dinasti politik. Namun, putusan itu juga akan membuktikan apakah kekuatan figur calon presiden dan wakilnya mampu melawan calon dengan politik kecurangan.
Pakar hukum tata negara, Feri Amsari, menilai putusan itu memang positif karena membuka kesempatan semua parpol mencalonkan presiden. Namun hal itu bukan lantas menutup celah dimanfaatkan dinasti politik. ”Nah, sayangnya di sisi yang lain tentu saja ini akan membuka kesempatan bagi dinasti untuk berkuasa sekaligus untuk dibuktikan bahwa apakah politik kecurangan akan terus dominan melawan politik figur yang disukai oleh publik?” tutur Feri, Kamis (2/1/2025).
Namun ia yakin parpol akan mencari sosok yang paling cocok untuk menjadi orang nomor satu di Tanah Air. ”Partai-partai akan berupaya mencari figur paling mumpuni, preferensinya disukai oleh publik untuk jadi calon Presiden,” tambahnya.
Komunitas Penabuh Harmoni Lintas Budaya
Gamelan, sebuah kata dari bahasa Jawa, yakni gamel yang memiliki makna memukul atau menabuh. Secara harfiah, gamelan merupakan sebuah kombinasi dari beberapa alat musik tradisional Indonesia yang dimainkan secara beriringan.
Penabuhan gamelan atau pengrawit menitikberatkan pada gambang, gendang, dan gong yang menjadi kunci keharmonisan irama yang dihasilkan. Umumnya, gamelan dapat ditemui di beberapa wilayah di Indonesia, antara lain pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok yang setiap daerahnya memiliki jenis ukuran dan bentuk ensembelnya masing-masing.
Menilik sejarahnya, gamelan diperkirakan sudah ada sejak tahun 326 saka atau 404 masehi. Masa kejayaan budaya Hindu-Buddha yang mendominasi Indonesia menjadi titik awal kehadiran gamelan di tanah air. Melansir dari laman kebudayaan.pdkjateng.go.id, kehadiran gamelan dapat dilihat dari relief Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang menunjukkan gamelan digunakan sebagai alat musik pengiring pagelaran wayang dan pertunjukan tari.
Dakwah di Balik Gulungan Wayang Beber
Tak banyak seniman dan wayang beber di Solo. Terhitung ada sekitar lima saja. Sebagian besar dari mereka telah lanjut usia. Namun lelaki asal kampung Purwosari, Dani Iswardana Wibowo, 50, tetap bertahan dengan jalan hidupnya sebagai seniman sekaligus dalang wayang beber.
Tak banyak sebetulnya uang yang dihasilkan dari pentas wayang beber. Tapi bagi Dani, nilai kebermanfaatan jauh lebih penting dalam darma seorang seniman. Adegan demi adegan kisah-kisah panji ia lukiskan di atas gulungan kain. Rerata panjangnya kain yang ia pakai sebagai medium ‘dakwah panji’-nya adalah tiga hingga empat meter. Satu gulungan itu biasanya terdiri dari tiga hingga empat adegan.
Darah seni mengalir dari ayahnya, seorang guru karawitan di Solo. Ada satu saudara kandungnya yang turut menjadi pengajar karawitan. Namun, jari-jari Dani memilih jalan yang berbeda—menari gemulai di atas kanvas, melukis adegan demi adegan dalam gulungan kain wayang beber.
Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Sabtu (4/1/2025), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.solopos.com. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Solopos.com yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Solopos.com tanpa gangguan iklan.
Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.
Sentimen: neutral (0%)