Patung Penari Angguk Raksasa Percantik Alun Alun Wates
Krjogja.com Jenis Media: News
Krjogja.com Kulonprogo - Pemkab Kulonprogo akan melakukan penataan Kawasan Alun-alun Wates. Pada 2025 ini bakal ada sejumlah ornamen baru yang dipasang, salah satunya patung penari angguk berukuran raksasa.
Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo, Trusta Hendraswara mengatakan, kehadiran landmark berupa patung penari angguk, supaya alun-alun punya ciri khas spesifik sekaligus jadi fasilitas publik yang menarik dan nyaman. Proses pembuatan Detail Engineering Design (DED) penataan Alun-alun Wates termasuk pemasangan landmark penari angguk sudah selesai dikerjakan pada 2024. Adapun proses pengerjaan akan dilakukan mulai 2025. "DED sudah dikerjakan pada 2024, kemudian proses pembangunan mulai tahun ini dan ditargetkan selesai juga tahun ini," kata Trusta, Jumat (3/1/2025).
Lebih lanjut diungkapkan, anggaran penataan Alun-alun Wates dan pembangunan landmark penari angguk menggunakan Dana Keistimewaan (Danais) DIY dengan total sebesar Rp 5 miliar. Rinciannya Rp 2 miliar untuk penataan dan Rp 3 miliar untuk patung penari angguk."Untuk biaya kasarnya dipisah karena ini dua kegiatan. Yang penataan sekitar Rp 2 miliar dan landmark angguk sekitar Rp 3 miliar," jelasnya.
Baca Juga: Karanganyar Target 40 Medali di FORDA KORMI 2025
Penataan Alun-alun Wates nanti rencananya pembangunan joging track dan furniture street baru di sekeliling Alun-alun Wates. Nanti lajur untuk joging direncanakan pakai bahan andesit. Sedangkan untuk furniture street berupa bangku-bangku taman yang baru. Desainnya mungkin akan sedikit mirip dengan yang biasa kita jumpai di Malioboro," ungkapnya.
Untuk landmark penari angguk rencananya dipasang di sisi selatan Alun-alun Wates. Tinggi patung diperkirakan mencapai 10-12 meter dan dikelilingi patung-patung kecil yang juga menyerupai penari angguk.
Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Prioritaskan Kesehatan Masyarakat Melalui Skrining Gratis
Seperti diketahui, angguk putri merupakan tarian khas Kulonprogo. Tarian tersebut dibawakan para wanita dengan busana ala prajurit. Tarian ini juga sudah diakui pemerintah sebagai warisan budaya tak benda. (Rul)
Sentimen: negatif (84.2%)