Sentimen
Undefined (0%)
3 Jan 2025 : 16.54
Informasi Tambahan

Agama: Kristen

Institusi: UIN

Kab/Kota: Karanganyar, Klaten, Kudus, Madiun, Solo, Sukoharjo, Trenggalek

Pasar Modal Soloraya Berkembang Pesat, BEI Jateng 2 Tingkatkan Edukasi

3 Jan 2025 : 16.54 Views 29

Espos.id Espos.id

Pasar Modal Soloraya Berkembang Pesat, BEI Jateng 2 Tingkatkan Edukasi

Esposin, SOLO — Menutup tahun  2024, Pasar Modal di wilayah Soloraya disebut mengalami perkembangan pesat. Jumlah investor mengalami lonjakan signifikan, meskipun untuk nilai transaksi tidak jauh beda dengan tahun lalu.

Pada 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Jawa Tengah (Jateng) 2 akan terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi mengenai pasar modal. 

Kepala Kantor BEI Jateng 2 M. Wira Adibrata, menjelaskan adanya peningkatan jumlah investor yang cukup signifikan di 2024. Jika pada 2023 tercatat 112.030 investor, pada posisi September 2024 jumlah investor menjadi 127.855. 

“Ini baru per September. Oktober kemarin kami mencetak 1.000 rekening syariah bagi santri di UIN Raden Mas Said Surakarta. Jadi saya optimistis angka investor 2024 bisa tembus di atas 130.000 investor,” jelas dia kepada Espos.id, Jumat (3/1/2025). 

Meski jumlah investor berumbuh pesat, namun dari data yang ada menunjukan nilai transaksi di Soloraya hanya mengalami sedikit penambahan. Jika pada 2023 rata-rata nilai transaksi bulanan mencapai Rp1,56 triliun, pada 2024 rata-rata transaksi sebesar Rp1,62 per bulan. 

Ada banyak faktor yang menyebabkan kondisi tersebut. Menurutnya selain kondisi ekonomi global yang masih bergejolak, investor baru yang didominasi anak-anak gen Z dan milenial di bawah usia 40 tahun juga sedikit banyak memberikan dampak. Menurutnya, investor usia muda tersebut dapat dikatakan masih dalam tahap belajar, dan rata-rata dari investor baru belum memiliki modal yang cukup besar. 

“Namun poinnya bukan hanya dari sisi transaksi tetapi edukasi bagaimana para investor baru ini bisa dengan bijak mengelola uangnya untuk investasi di saham dengan memilih saham-saham berfundamental baik," kata dia. 

Di sisi lain, Wira menyebut selama 2024 juga terdapat penambahan beberapa galeri investasi di wilayah BEI Jateng 2, bahkan termasuk di tingkat SMA. Di Soloraya di antaranya ada di SMA Kristen Kalam Kudus Sukoharjo dan satu galeri investasi di Universitas Muhamadiyah Karanganyar. Untuk di luar Soloraya ada tambahan dua galeri investasi, masing-masing di STKIP Trenggalek dan Sekolah Vokasi UNS Cabang Madiun. Dengan bertambahnya galeri investasi tersebut kini total ada 33 lokasi. 

Wira menjelaskan alasannya menyasar kalangan pelajar SMA, adalah untuk kebutuhan edukasi. Diketahui, yang berinvestasi di pasar modal harus memiliki KTP, sementara tidak semua siswa SMA sudah memiliki KTP. 

"Target kami memang bukan menambah jumlah investor di SMA, melainkan memberikan pengenalan dasar bagi siswa siswi SMA. Kenapa? Karena pengenalan investasi mesti dilakukan sejak dini mulai dari konsepnya, tujuanya, istilah-istilahnya sehingga mereka sudah mulai terbiasa dengan perencanaan yang matang," jelas dia. 

Dia mengatakan konsep investasi adalah bagaimana mengelola keuangan dengan baik, sehingga mampu mencukupi dan mendapat value lebih di masa yang akan datang. Menurutnya hal itu merupakan persoalan perencanaan, di mana mestinya juga sudah diperkenalkan sejak dini. 

Sementara untuk 2025 pihaknya masih tetap fokus kepada edukasi dan akan melakukannya lebih merata lagi. 

"Untuk pasar modal, pada tahun 2025 menjadi prioritas progam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah dan di Soloraya kami sudah kordinasi dengan masing-masing pemda dan OJK untuk menyususn program literasi inklusif di kabupaten-kabupaten di Soloraya dengan sasaran ASN, guru-guru, siswa SMP, SMA hingga mahasiswa serta UMKM," lanjut dia. 

Di sisi lain OJK Solo melalui siaran pers menyampaikan berdasarkan data posisi Oktober 2024, perkembangan jumlah investor pasar modal di wilayah Soloraya mengalami perkembangan SID secara mtm dan yoy. Pada posisi bulan Oktober 2024 total SID mengalami peningkatan sebesar 6.664 SID (1,39%) secara mom, dari 480.922 SID menjadi 487.586 SID. Sedangkan SID yoy tercatat meningkat sebesar 75.448 SID (18,31%), dari 412.138 SID pada bulan Oktober 2023 menjadi 487.586 SID pada bulan Oktober 2024. SID dimaksud meliputi SID Saham, SID Reksadana, SID SBN, dan SID E-BAE.

Berdasarkan data Periskop OJK per Oktober 2024, transaksi saham tertinggi dicapai oleh Kota Solo sebesar Rp1.091,91 miliar dan diikuti oleh Kabupaten Klaten sebesar Rp549,16 miliar pada periode Oktober 2024. Adapun pada posisi bulan Oktober 2024, terdapat peningkatan nilai transaksi saham secara mom sebesar Rp218,43 miliar (8,40%), dari Rp2,60 triliun pada bulan September 2024 menjadi Rp2,82 triliun pada bulan Oktober 2024. Secara yoy nilai transaksi saham juga mengalami peningkatan sebesar Rp521,15 miliar (21,61%), dari Rp2,32 triliun pada bulan Oktober 2023 menjadi Rp2,82 triliun pada bulan Oktober 2024. 

 

Sentimen: neutral (0%)