Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Hewan: Sapi
Kab/Kota: Karanganyar
Tokoh Terkait
![Faturahman](/images/default-avatar.png)
Faturahman
Wabah PMK Menyebar di 13 Kecamatan Karanganyar, 9 Sapi Mati Mendadak
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Wabah PMK Menyebar di 13 Kecamatan Karanganyar, 9 Sapi Mati Mendadak](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2025/01/20250103180634-ilustrasi-penyakit-mulut-dan-kuku-ternak.jpg?quality=60)
Espos.id, KARANGANYAR - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menyerang hewan ternak di Kabupaten Karanganyar. Sedikitnya ada 50 kasus temuan dengan sembilan ekor sapi dilaporkan mati mendadak dengan gejala diduga mirip wabah PMK. Sebaran kasus PMK ini menyebar di 13 kecamatan, yakni Jaten, Jenawi, Karanganyar, Gondangrejo, Kebakkeramat, Karangpandan, Mojogedang, Tawangmangu, Jatipuro, Tasikmadu, Jumantono, Ngargoyoso, dan Jumapolo.
Medik Veteriner Dinas Pertanian Pengan dan Peternakan (Dispertan PP) Karanganyar Faturohman mengatakan, kasus PMK terjadi dalam dua bulan terakhir dengan tingkat sebaran hampir merata di Kabupaten Karanganyar. "Hampir merata di semua kecamatan. Jadi sudah merebak sejak 2 bulan terakhir. Data kami ada 50 ekor sapi terjangkit PMK, dan sembilan ekor yang mati," kata Faturohman, Jumat (3/1/2025).
Dispertan PP Karanganyar telah melakukan berbagai tindakan pencegahan penyebaran virus PMK. Salah satunya dengan mengadakan vaksinasi hingga pemberian desinfektan kepada para peternak. Namun, diakuinya, masih terdapat beberapa peternak yang menolak melakukan vaksinsi PMK. Pihaknya pun tak bisa memaksakan peternak untuk melaksanakan vaksinasi tersebut. Meski demikian, Faturohman mengatakan, Dispertan PP tetap menyediakan layanan vaksinasi bilamana terdapat peternak yang ingin melakukan vaksinasi. Peternak cukup menghubingi petugas di tingkat kecamataan saat membutuhkan layanan vaksinasi PMK.
"Ada beberapa yang tidak bersedia divaksin karena masalah kepercayaan. Yang penting kita sudah menyampaikan, vaksinasi itu fungsinya untuk pencegahan penyakit, kalau mereka menolak ya tidak kami vaksin," katanya.
Guna mencegah penyebaran PMK, pihaknya memperketat lalu lintas penjualan ternak dari luar daerah ke Karanganyar dan sebaliknya. Dispertan PP juga memberikan himbuan kepada para peternak untuk lebih berhati-hati dalam jual beli ternak dari luar daerah. Pastikan kondisi ternak yang dibeli sehat. Jika menemukan hewan ternak yang diduga mulai terjangkit PMK, Faturahman mengingatkan kepada para peternak agar segera mengisolasi hewan ternaknya. Kemudian dilakukan pengobatan dan menyemprotkan disinfektan di lokasi.
"Kalau ditemukan ada ternak yang mengalami gejala sakit segera pisahkan kandangnya. Jangan dicampur dengan yang sehat, karena mudah menular. Kalau bisa jangan beli sapi dari luar daerah dulu," kata dia.
Lebih lanjut Faturahman mengatakan di beberapa kasus yang ditemukan, peternak langsung menjual sapi yang diduga terjangkit PMK. Sapi itu dijual dengan harga yang sangat murah. Meski kasus PMK tidak menular dari hewan ke manusia, namun dia mengimbau agar masyarakat memasak daging sapi dengan matang di atas suhu 100 derajat celcius.
Sentimen: neutral (0%)