Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo, Wonogiri
Menteri PU Targetkan Irigasi Waduk Pidekso Wonogiri Bisa Berfungsi Mulai 2026
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Menteri PU Targetkan Irigasi Waduk Pidekso Wonogiri Bisa Berfungsi Mulai 2026](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2025/01/20250103172844-1000845071.jpg?quality=60)
Esposin, WONOGIRI — Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meminta Bendungan atau Waduk Pidekso di Giriwoyo, Wonogiri, bisa berfungsi mengaliri air irigasi untuk keperluan pertanian di Kabupaten Wonogiri mulai 2026. Saat ini bendungan tersebut baru dimanfaatkan untuk air baku.
Hal itu disampaikan Menteri PU dalam lawatannya di Waduk Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jumat (3/1/2025). Dalam kunjungan itu, Dody bertemu dan berbincang dengan sejumlah petani di sekitar bendungan.
Dody mengatakan sejak diresmikan pada 2021, pemanfaatan Bendungan Pidekso belum optimal. Selain mereduksi banjir, bendungan ini sejatinya dibangun untuk menyalurkan air di lahan-lahan pertanian dan kebutuhan air baku rumah tangga.
“Bendungan Pidekso ini sudah lama, 2021 [diresmikan]. Cuman, waktu itu fokusnya untuk air baku. Kami belum menyentuh bagaimana air di bendungan ini bisa men-support petani,” kata Menteri PU saat diwawancarai Espos di Waduk Pidekso, Wonogiri, Jumat.
Dody mengatakan pemerintah mulai fokus pada program ketahanan pangan. Maka dari itu, Bendungan Pidekso segera difungsikan untuk mengaliri lahan pertanian melalui irigasi primer. Saat ini, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo tengah membangun saluran irigasi primer ke lahan-lahan pertanian.
Bendungan Pidekso akan melayani sekitar 1.200 hektare lahan pertanian di Giriwoyo dan Baturetno, Kabupaten Wonogiri. Dia menargetkan lahan seluas itu akan mendapatkan pasokan air dari bendungan paling lambat 2026.
Bahkan dia berharap pemanfaatan bendungan untuk kebutuhan pertanian bisa dimulai pada akhir 2025. Hal itu mengingat pemerintah tengah mendorong peningkatan produktivitas pangan dalam negeri.
”Kami sudah menganggarkan [pembangunan irigasi] pada 2024 untuk dikerjakan 2025. Waktu itu [2024] kami baru mengerjakan sekitar enam kilometer saluran irigasi,” ujar dia.
Menurut Dody, dalam proses pembangunan irigasi itu memerlukan pembebasan lahan. Secara umum proses itu sudah selesai. Hanya, masih menyisakan sekitar tiga kilometer terkait pembayaran pembebasan lahan yang terkendala administrasi. Sebab lahan tersebut disebut negara yang dikelola PTPN.
Sementara itu, Kepala Bidang Operasional BBWS Bengawan Solo, Sri Wahyu, mengatakan baru menjalankan operasi dan pemeliharaan Bendungan Pidekso sejak Juli 2024. Fungsi bendungan untuk penyediaan air baku dan irigasi pertanian masih dalam tahap konstruksi.
Untuk penyediaan air baku, saat ini masih dalam proses pembangunan instalasi pengolahan air dan pipa transmisi ke saluran rumah. “Setahun ke depan kami masih melakukan konstruksi. Tahun 2026 mungkin bisa fungsional,” kata Wahyu.
Petani di Desa Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Dwi Yanto, mengatakan sangat berharap jaringan saluran irigasi dari Bendungan Pidekso segera beroperasi. Selama ini petani hanya mengandalkan hujan untuk menanam padi. Dalam setahun mereka hanya bisa menanam satu hingga dua kali.
“Dengan irigasi itu, seharusnya kan nanti bisa tiga kali panen. Saya tanam padi, biasanya juga maskimal dua kali karena sawah tadah hujan,” kata Dwi yang juga Sekretaris Desa Pidekso itu.
Sentimen: neutral (0%)