Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Kambing, Sapi
Kab/Kota: Wonogiri
Tokoh Terkait
Pasar Hewan di Wonogiri Ditutup, Dampak Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku
Espos.id Jenis Media: Solopos
Esposin, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memutuskan menutup sementara semua pasar hewan sebagai respons merebaknya kembali wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK yang menyerang ternak sapi dan hewan kuku belah lainnya sejak akhir 2024 lalu.
Penutupan pasar hewan itu ditetapkan melalui Surat Edaran Bupati Wonogiri No 014/2025 tentang Penutupan Sementara Operasional Pasar Hewan Sapi dan Kambing di Kabupaten Wonogiri. Surat Edaran yang ditandatangani Bupati Wonogiri Joko Sutopo itu menyebutkan penutupan pasar hewan dilakukan selama tujuh hari pada Jumat-Kamis (3–9/1/2025).
SE itu menjelaskan penutupan pasar hewan itu untuk menindaklanjuti peningkatan kasus PMK yang menyerang hewan ternak di Kabupaten Wonogiri akhir-akhir ini. Selama pasar ditutup, penjual dan pembeli hewan sapi dan kambing dilarang melakukan aktivitas jual-beli di dalam maupun di sekitar pasar hewan.
Kepala Dinas Pertanian Wonogiri, Baroto Eko Pujanto, menyampaikan penutupan pasar hewan ini merupakan kebijakan Bupati Wonogiri Joko Sutopo dengan mempertimbangkan aspek kesehatan dan keselamatan hewan ternak, terutama sapi dan kambing.
“Penutupan pasar ini untuk memutus rantai penyebaran PMK pada hewan lainnya yang masih sehat,” kata Baroto saat dihubungi Espos, Jumat (3/1/2025).
Dinas Pertanian mencatat pada 2024 jumlah kasus hewan ternak yang terinfeksi PMK sebanyak 310 ekor. Sebanyak 57 ekor di antaranya mati dan tujuh ekor dipotong paksa. Sedangkan 236 ternak lainnya sembuh dari PMK.
Baroto menyatakan Dinas Pertanian dan pihak terkait lainnya akan melakukan penyemprotan cairan disinfektan di pasar-pasar hewan selama masa penutupan. Upaya ini guna meminimalkan berkembangnya virus PMK di sekitar pasar tersebut.
Selain Kabupaten Wonogiri, menurut dia, sejumlah daerah lain di Jawa Tengah juga menutup sementara pasar hewan. ”Pasar hewan di Wonogiri itu mayoritas atau 60% hewan yang diperjualbelikan berasal dari luar daerah. Makanya perlu penutupan sementara untuk meminimalkan ternak dan penyebaran virus,” ungkap dia.
Sebagai informasi, pasar hewan sapi dan kambing di Kabupaten Wonogiri yang rutin dibuka setiap pasaran setidaknya ada di enam kecamatan, yakni Pracimantoro, Wuryantoro, Purwantoro, SIdoharjo, Slogohimo, dan Jatisrono.
Sementara itu, Data Dinas Pertanian, pada triwulan III 2024, populasi sapi sebanyak 156.498 ekor dan kambing 356.583 ekor. Populasi ternak sebanyak itu termasuk salah satu yang terbanyak di Jawa Tengah.
Camat Pracimantoro, Warsito, menerangkan ada puluhan sapi yang terkena PMK di Kecamatan Pracimantoro. Sebanyak 15 sapi mati akibat penyakit itu.
Petugas kesehatan hewan pada Kamis (2/1/2025) pagi telah melakukan disinfeksi di kandang-kandang ternak yang terdapat hewan yang ternak PMK. Selain itu, ternak yang terinfeksi PMK telah diobati.
Sentimen: neutral (0%)