Sentimen
Undefined (0%)
3 Jan 2025 : 12.46
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Karanganyar, Solo

Peresmian Bendungan Jlantah oleh Presiden Prabowo 7 Januari Belum Pasti

3 Jan 2025 : 12.46 Views 7

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Peresmian Bendungan Jlantah oleh Presiden Prabowo 7 Januari Belum Pasti

Espos.id, KARANGANYAR - Rencana peresmian Bendungan Jlantah di Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, pada 7 Januari mendatang masih belum bisa dipastikan.  Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Karanganyar Asihno Purwadi kepada espos.id, Jumat (3/1/2025). Belum adanya kepastian ini diperoleh Asihno saat mendampingi Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bersama pejabat Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) meninjau Bendungan Jlantah pada Kamis (2/1/2025).

"Kemarin saya tanyakan apakah jadi diresmikan tanggal 7 Januari nanti, disampaikan belum ada kepastiannya. Kami diminta menunggu kepastian selanjutnya," kata Asihno. Asihno mengatakan Menteri PU meninjau perkembangan pembangunan Bendungan Jlantah untuk memastikan optimalisasi fungsi bendungan sebelum diresmikan. Selain itu juga Menteri PU  juga berdialog dengan petani setempat. Menurut Asihno, Menteri PU ingin memastikan bendungan dapat berfungsi dengan baik, khususnya untuk pengairan sawah dijalur air bendungan. Sebab keberadaan Bendungan Jlantah juga untuk mendukung swasembada pangan. "Targetnya setelah Bendungan Jlantah ini berfungsi terjadi peningkatan panen beras hingga 300%," kata Asihno.

Sementara Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo dalam rilis yang diterima espos.id, mengatakan progres pembangunan Bendungan Jlantah sudah menyentuh angka 99%. Saat ini, pembangunan tinggal menyisakan pekerjaan pengaspalan serta railing pembatas.  "Sebetulnya sisa minor-minor, seperti aspal, railing, kemudian disampaikan proses penggenangan belum maksimal, belum bisa masuk ke intake. kalau belum ke intake kan kami belum bisa ngecek fungsional layanannya kepada daerah di bawahnya," katanya.

Dody menuturkan, kedatangnnya kali ini untuk memastikan bendungan dapat berfungsi dengan baik, khususnya untuk pengairan sawah di jalur air bendungan.  "Saya lagi ngecek kesiapannya, khususnya ini benar-benar bisa di fungsionalkan bendungan ini, bisa nyambung langsung ke daerah irigasi sekitarnya, itu yang harus saya pastikan di setiap bendungan yang sedang atau sudah kami kerjakan," ujarnya.

Dody mengatakan Bendungan Jlantah selain berfungsi dalam penyediaan air baku juga mendukung untuk swasembada pangan. Keberadaan Bendungan Jlantah harus mampu meningkatkan produktivitas hasil tanam petani di sekitar bendungan. Kemen PU akan menggandeng Kementerian Pertanian untuk menggali potensi baru yang ada di jalur pengairan Bendungan Jlantah.   "Nanti kami akan tes, dan nanti kan ada potensi baru, kami akan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian karena ini kan harus kita garap bersama-sama," katanya.

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau proyek pembangunan Bendungan Jlantah pada Jumat (27/12/2024). Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan progres pembangunan bendungan yang telah mencapai 98,55% tersebut sesuai timeline yang telah ditetapkan. Bendungan berkapasitas tampung 10,97 juta m³ dengan luas genangan 50,45 hektar tersebut diproyeksikan menjadi salah satu pendukung program ketahanan pangan nasional dari sisi manfaat irigasi dan ketahanan energi dari manfaat energi listrik yang dihasilkan. 

Dalam kunjungan tersebut, Wapres menekankan pentingnya keberlanjutan sumber daya air untuk mendukung produktivitas pertanian sekaligus sebagai langkah strategis dalam memitigasi dampak perubahan iklim.  Selain itu, Wapres juga menyoroti peluang bendungan ini dalam mendukung pengembangan energi terbarukan guna mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi melalui diversifikasi sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

Untuk itu, Wapres berharap proyek Bendungan Jlantah selesai tepat waktu, sehingga para petani dapat segara meningkatkan hasil produksinya, dan masyarakat sekitar mendapatkan manfaat yang lebih luas, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan. Selain akan mengairi lahan persawahan seluas 1.494 hektar, Bendungan Jlantah juga diproyeksikan bermanfaat untuk mereduksi banjir sebesar 70,33 m³/detik dengan luas lahan 87 hektar, sumber air baku sebesar 150 liter per detik, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 10 megawatt dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) hingga 0,625 megawatt  serta pariwisata.

Sentimen: neutral (0%)