Sentimen
Undefined (0%)
2 Jan 2025 : 14.41
Informasi Tambahan

Event: Hari Pers Nasional, Rezim Orde Baru

Institusi: Dewan Pers

Kab/Kota: Bekasi, Manila

Tokoh Terkait
Sri Sultan Hamengku Buwono X

Sri Sultan Hamengku Buwono X

Tokoh Pers Senior Atmakusumah Astraatmadja Wafat

2 Jan 2025 : 14.41 Views 3

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Tokoh Pers Senior Atmakusumah Astraatmadja Wafat

Espos.id, JAKARTA - Pers nasional kehilangan salah satu tokoh seniornya yaitu Atmakusumah Astraatmadja, 86, yang meninggal dunia Kamis (2/1/2025) pukul 13.05 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta. "Ayah sempat dirawat di ICU RSCM Kencana lantai 3 karena gagal ginjal. Mohon doa bagi ayah, semoga amal dan perbuatan selama hidupnya dikenang dan bermanfaat bagi semua yang ditinggalkan," kata putra kedua Atmakusumah, Rama Ardana Astraatmadja. 
Rama juga menyampaikan bahwa keluarga berterima kasih kepada Tim Tenaga Kesehatan RSCM. Tim dokter dan paramedis RSCM sempat memberikan perawatan terhadap Atmakusumah menggunakan alat terapi untuk melanjutkan fungsi ginjal (continues renal replacement theraphy/CRRT).
 
Atmakusumah adalah Ketua Dewan Pers 2000—2003, yang disebut pula Dewan Pers "independen" hasil Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang menjadi buah Reformasi yang meruntuhkan pemerintahan Orde Baru.  Sebutan "independen" tersebut karena Dewan Pers untuk kali pertama dipimpin tokoh di luar pemerintahan. Sebelumnya, berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers (UU Pokok Pers) Dewan Pers dipimpin Menteri Penerangan.
 
Karier jurnalistik Atmakusumah bermula pada usia 20 tahunan di harian Indonesia Raya medio 1950-an hingga koran itu ditutup pemerintah pada 1958. 
Atmakusumah bergabung kembali menjadi redaktur pelaksana saat harian Indonesia Raya terbit kembali pada tahun 1968 hingga kemudian kembali dibredel, kali ini oleh pemerintah Orde Baru pada 1974 dengan dalih memberitakan aksi unjuk rasa dan kerusuhan menentang pemerintah yang kala itu dikenal dengan nama Malapetaka 15 Januari (Malari). Ia sempat berkarier menjadi koresponden Pers Biro Indonesia (Press Indonesia Agency/PIA) 1960 yang melebur ke Kantor Berita Antara  pada 1962 saat berkelana di Eropa. Dia bahkan menjadi ketua Serikat Sekerja Antara saat kembali ke Jakarta pada 1966—1968.
 
Atmakusumah juga pernah komentator isu dalam negeri dan luar negeri di RRI, Radio Australia (ABC) di Melbourne, Radio Jerman (Deutsche Welle), asisten pers dan spesialis di Layanan Informasi Amerika Serikat (United States Information Service/USIS, 1974—1992).
 
Semangat Atmakusumah dalam pendidikan jurnalistik dan hubungan masyarakat kian tercurahkan saat mengajar hingga menjadi Direktur Eksekutif Lembaga Pers Dokter Soetomo (LPDS, 1993—2002). Hingga akhir hayatnya, ia masih tercatat mengasuh kanal Atma Menjawab seputar kasus jurnalistik di laman lpds.or.id yang dikelola lembaga yang didirikan Dewan Pers pada 23 Juli 1988 itu.
 
Ia juga penulis kolom di sejumlah media massa cetak nasional dan internasional. Selain menulis, juga menyunting buku, termasuk Tahta untuk Rakyat, biografi Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Melalui LPDS, ia pun menulis dan menyunting belasan buku mengenai dunia jurnalistik dan hubungan masyarakat.
 
Atmakusumah meraih Anugerah Ramon Magsaysay pada tanggal 31 Agustus 2000 untuk kategori Jurnalisme, Sastra, dan Seni Komunikasi Kreatif dari The Ramon Magsaysay Award Foundation di Manila, Filipina. Ia juga menerima Kartu Pers Nomor Satu (Press Card Number One/PCNO) dari komunitas Hari Pers Nasional (HPN) 2010, Medali Emas Kemerdekaan Pers HPN 2011, dan Anugerah Pengabdian Sepanjang Hayat (Lifetime Achievement) Dewan Pers 2023.
 
Pak Atma, demikian sapaan akrab Atmakusumah oleh berbagai kalangan, lahir pada tanggal 20 Oktober 1938 di Labuan, Banten, dari keluarga Joenoes Astraatmadja yang pernah menjadi asisten wedana, wedana, dan pejabat Bupati Bekasi. Pasangan suami istri Atmakusumah-Sri Rumiati dikarunai tiga putra, Kresnahutama Astraatmadja alias Tamtam (produser film dan pendiri Pikser Indonesia Production di Jakarta), Rama Ardana Astraatmadja (produser film dan penyunting buku di Yogayakarta), dan Tri Laksmana Astraatmadja (doktor astrofisika partikel di Baltimore, AS). 

Sentimen: neutral (0%)